Kemenag Wacanakan Perjalanan Haji dan Umrah Lewat Jalur Laut


Jakarta, MI - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah menjajaki kemungkinan penggunaan jalur laut sebagai alternatif perjalanan ibadah haji dan umrah ke Tanah Suci.
Nasaruddin mengatakan, inisiatif ini tengah dibahas dengan otoritas Arab Saudi. Ia menilai, opsi jalur laut memiliki prospek yang cukup menjanjikan, terutama dalam membuka akses ibadah yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Digagas ke depan, kami kira sangat prospektif memperkenalkan umrah dan haji melalui kapal laut. Kami juga kemarin berbicara dengan sejumlah pejabat-pejabat di Saudi Arabia,” kata Nasaruddin dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (10/7/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keberhasilan realisasi jalur laut sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, seperti pelabuhan dan moda transportasi penunjang lainnya. Jika sarana dan prasarana tersebut dapat dipenuhi, maka jalur laut bisa menjadi pilihan alternatif yang layak dan efisien.
“Kalau memang itu persyaratannya terpenuhi, peluangnya sudah dibangun sekarang. Itu terbuka,” ujarnya.
Ia menuturkan, skema ini memungkinkan jemaah dari negara-negara Asia, termasuk Indonesia, menjangkau Tanah Suci melalui pelabuhan seperti Jeddah, tanpa harus sepenuhnya mengandalkan transportasi udara.
“Bukan hanya negara-negara kawasan yang dekat seperti Mesir, bahkan dari Indonesia dan Asia lainnya bisa mengakses,” jelasnya.
Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya membuka jalur baru bagi masyarakat, tapi juga akan memberikan nilai tambah bagi Arab Saudi. Terlebih, pendekatan baru yang diambil Saudi kini lebih terbuka terhadap berbagai inovasi dan investasi strategis.
“Saudi Arabia ini sekarang pendekatannya sangat bisnis, dengan konsultan dari Amerika. Ini betul-betul memanfaatkan potensi geografis Saudi Arabia,” jelas Nasaruddin.
Ia juga menyoroti rencana modernisasi sejumlah fasilitas ibadah di Tanah Suci, seperti pembangunan area Mina menjadi delapan lantai, pelebaran area Ka’bah, dan pengurangan bukit di sekitarnya.
“Kami dapat informasi bahwa Mina akan dibangun delapan lantai, tidak pakai tenda lagi. Jalan layang juga akan ditambah. Ini membuka kemungkinan baru dalam pelayanan haji,” tandasnya.
Nasaruddin pun berharap, dengan pembaruan sistem ini, akses ibadah haji dan umrah bisa menjadi lebih inklusif dan menjangkau semua kalangan, baik dari kelompok ekonomi atas maupun bawah, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Peluangnya terbuka luas,” pungkasnya.
Topik:
ibadah-haji-dan-umrah jalur-laut menteri-agama-nasaruddin-umar