Menteri PU: Butuh 25,8 Triliun Untuk Bangun Sekolah Rakyat Tahun 2026

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 18 Agustus 2025 06:03 WIB
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo. (Foto: Zul Sikumbang)
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo. (Foto: Zul Sikumbang)

Jakarta, MI - Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, Kementerian PU  membutuhkan Rp25,8 triliun untuk pembangunan Sekolah Rakyat tahun 2026.

"Keperluan anggaran untuk pembangunan program Sekolah Rakyat bakal tembus Rp25,8 triliun pada 2026," kata Menteri Dody dalam keterangan resminya sebagaimana dinukil dari pu.go.id, Jakarta, Senin (18/8).

Lebih lanjut dijelaskan, konstruksi Sekolah Rakyat tahap I terbagi ke dalam 3 gelombang pembangunan. Yakni Tahap 1A, Tahap 1B dan Tahap 1C yang menyisakan pengerjaan melengkapi meubeler. 

Secara terperinci, Menteri Dody menjelaskan, konstruksi Sekolah Rakyat Tahap 1A sebanyak 63 lokasi saat ini telah rampung pembangunannya dan sudah beroperasi sejak 14 Juli 2025, Tahap 1B sebanyak 37 lokasi sudah fungsional pada 31 Juli 2025, dan Tahap 1C sebanyak 59 lokasi masih dalam penyelesaian tahap akhir.

"Adapun renovasi Sekolah Rakyat Tahap I masih memanfaatkan bangunan eksisting milik Kementerian Sosial, aset Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi yang dialihfungsikan," kata Menteri Dody.

Fasilitas yang dibangun meliputi ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang guru, mushola, lapangan, rumah dinas guru, ruang makan, UKS, dan fasilitas pendukung lainnya. Selanjutnya juga tengah disiapkan pembangunan secara permanen Sekolah Rakyat Tahap II dengan lahan yang disiapkan Pemerintah Daerah sekitar 5-10 hektare.

"Diharapkan Sekolah Rakyat Tahap II mulai konstruksi pada September 2025 dan sudah dapat dimanfaatkan pada tahun ajaran 2026/2027. Nantinya siswa yang telah masuk pada Tahap I akan dipindahkan ke lokasi Tahap II," pungkas Dody. 

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Sekolah Rakyat