Fakta Mengejutkan! 2.000 LKS Fiktif, 85% Anak Panti Masih Punya Orang Tua


Jakarta, MI - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengungkap temuan mengejutkan di lapangan. Ribuan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) ternyata tidak terakreditasi, bahkan lebih dari 2.000 lembaga fiktif hanya beroperasi dengan bermodal papan nama.
Tak hanya itu, Gus Ipul juga menyoroti kondisi panti asuhan yang banyak disalahartikan masyarakat. Berdasarkan data Kementerian Sosial, lebih dari 85 persen anak yang tinggal di panti bukanlah yatim piatu, melainkan masih memiliki salah satu orang tua.
“Kalau akreditasi tidak memberi insentif atau sanksi, orang enggan memperbaiki layanan. Ini yang akan kita ubah,” ujar Gus Ipul.
Oleh karena itu, Mensos menekankan perlunya reformasi menyeluruh dalam sistem akreditasi panti asuhan.
Ia menambahkan, akreditasi tak boleh sekadar formalitas administrasi, melainkan harus mengukur kualitas layanan pengasuhan dengan mekanisme reward dan punishment yang jelas.
Kementerian Sosial kini tengah merevisi Permensos agar akreditasi menjadi instrumen penjamin kualitas pengasuhan. LKS yang melanggar akan dikenai sanksi tegas. Sementara yang memenuhi standar akan mendapat penghargaan.
Biaya pengurusan anak di panti yang mencapai 5–10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan pola pengasuhan berbasis keluarga menjadi alasan kuat perlunya regulasi diarahkan pada peningkatan mutu layanan, bukan sekadar aspek legalitas semata.
“Akreditasi panti, digitalisasi bansos, dan Sekolah Rakyat adalah bagian dari strategi besar menuju nol persen kemiskinan ekstrem pada 2026," ucap Gus Ipul
"Semua butuh regulasi yang kuat, pengawasan yang konsisten, serta partisipasi masyarakat,” pungkasnya.
Topik:
lembaga-kesejahteraan-sosial menteri-sosial