Kementerian PU Tangani Banjir Bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 11 September 2025 18:25 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan langkah tanggap darurat terhadap bencana banjir yang melanda Kabupaten Nagekeo, NTT. (Foto: Dok/MI/PU)
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan langkah tanggap darurat terhadap bencana banjir yang melanda Kabupaten Nagekeo, NTT. (Foto: Dok/MI/PU)

Jakarta, MI – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan langkah tanggap darurat terhadap bencana banjir yang melanda Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Banjir terjadi pada Senin(8/9) pukul 18.30 WITA disebabkan curah hujan yang tinggi sejak Minggu tanggal 7- 8 September 2025.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam melakukan aksi untuk memperpendek masa tanggap darurat. Meskipun kerusakan infrastrutur akibat banjir merupakan kewenangan dan milik pemerintah Provinsi.

“Semua alat berat dan tim sudah kita kerahkan di NTT. Bahkan Kepala Balai yang seharusnya hari ini ikut rapat dengar pendapat dengan DPR RI semalam saya minta kembali ke NTT untuk langsung mengawasi timnya supaya proses tanggap darurat lebih cepat,” kata Menteri Dody dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (11/9). 

Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II terus berkoordinasi dengan TNI-Polri, Pemerintah Daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo. Koordinasi ini bertujuan untuk melakukan evakuasi dan penanganan darurat di lokasi terdampak, pembersihan material banjir untuk membuka akses jalan dan koordinasi penanganan jangka panjang melalui normalisasi sungai dan mitigasi di daerah rawan.

Kementerian PU juga menyiagakan personil dalam tim reaksi cepat tanggap bencana di lokasi bencana untuk melakukan monitoring kondisi terkini, identifikasi data dan analisis terhadap dampak yang ditimbulkan dan penanganannya, inventarisasi tempat kejadian banjir terkait lokasi dan kondisi sarana prasarana yang terdampak bencana dan menyiapkan alat berat dan bahan banjiran bilamana dibutuhkan.

Adapun desa-desa yang terdampak di Kabupaten Nagekeo yaitu Desa Lokalaba, Desa Sawu, Desa Lodaolo, Desa Woewolo, Desa Ua. Bencana ini mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka dan 4 orang hilang dan masih dalam pencarian, 4 unit rumah hanyut terbawa banjir, 2 unit jembatan di Desa Sawu rusak, 1 unit jembatan di Desa Ua rusak, jalan desa sebanyak 3 titik longsor di Desa Loda Olo, jalan desa putus sebanyak 3 titik longsor di Kampung Mabha Bhoma, Desa Woewolo Bendung DI. Malasawu dan DI Lokalabo rusak.

Berdasarkan hasil pantauan BBWS Nusa Tenggara II pada tanggal 10 September 2025, air banjir yang menggenang di Kabupaten Nagekeo sudah mulai surut. 

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Banjir NTT