Kementerian PU Sigap Tangani Bencana Banjir di Kota dan Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 15 September 2025 21:33 WIB
Banjir melanda Kota/Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat yang disebabkan curah hujan tinggi lebih dari 150mm/hari sejak Minggu tanggal 14 September 2025. (foto: Dok PU)
Banjir melanda Kota/Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat yang disebabkan curah hujan tinggi lebih dari 150mm/hari sejak Minggu tanggal 14 September 2025. (foto: Dok PU)

Jakarta, MI – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat melakukan langkah tanggap darurat terhadap bencana banjir yang melanda Kota/Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat yang disebabkan oleh curah hujan tinggi lebih dari 150mm/hari sejak Minggu tanggal 14 September 2025.

Curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama disertai adanya pasang surut air laut menyebabkan meningkatknya aliran air, debit serta volume air pada lima sungai yaitu, Sungai Klagison, Klasaman, Mariat, Klamalu, dan Makbusun sehingga meluap dan menggenangi permukiman warga dan akses jalan dibeberapa wilayah di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong dengan ketinggi genangan mencapai 20-80 cm.  

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan komitmen Kementerian PU dalam penanganan bencana di seluruh Indonesia.

"Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Kota/Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat," kata Menteri Dody dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (15/9).

Bencana banjir tersebut mengakibatkan sebanyak 54 rumah penduduk di Kota Sorong dan 1400 rumah di Kabupaten Sorong serta fasilitas umum dan pemerintahan, perkantoran, rumah ibadah, dan jalan akses ikut terdampak.

Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat telah melakukan koordinasi dengan TNI-Polri, Pemerintah Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota/Kabupaten Sorong untuk melakukan monitoring kondisi terkini. Selain itu Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan BWS Papua Barat telah melakukan pengecekan ke lokasi bencana untuk mendata infrastruktur yang berpotensi terdampak bencana dan menyusun program prioritas penanganan darurat.

Penanganan yang telah dilakukan Kementerian PU dengan mengerahkan mobile pump, pompa alkon, bahan banjiran, alat berat untuk membuka drainase yang tersumbat, dan membuka tiga penampungan bagi warga yang terdampak.

Berdasarkan hasil pantauan BWS Papua Barat pada Senin 15 September 2025, genangan air dipermukaan warga berangsur-angsur surut dan debit air sudah normal sehingga jalan nasional sudah aman untuk dilalui. 

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Banjir di Kab/Kota Sorong