Prabowo Klaim 1.000 Tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung Ditutup

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 29 September 2025 15:18 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto [Foto: Istimewa]
Presiden RI, Prabowo Subianto [Foto: Istimewa]

Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pemerintah telah menutup sekitar 1.000 tambang timah ilegal di Bangka Belitung (Babel).

Pernyataan itu ia sampaikan saat menyoroti masalah korupsi dan kebocoran kekayaan negara dalam acara Penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Prabowo menilai, kebocoran kekayaan negara kerap terjadi akibat kelengahan elite. “Sebagai contoh di Bangka Belitung yang untuk cukup lama menjadi pusat tambang timah terkemuka di dunia, terdapat 1.000 tambang ilegal. 1.000 tambang ilegal,” katanya. 

Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, pada 1 September lalu, pihaknya telah memerintahkan TNI, Polri, dan Bea Cukai untuk menggelar operasi besar-besaran di Bangka Belitung.

Operasi itu berhasil menutup 80 persen aktivitas penambangan dan peleburan timah ilegal yang diselundupkan setiap tahun.  “Menutup yang selama ini hampir 80 persen hasil timah tiap tahun diselundupkan, 80 persen, timah kita,” ungkap Prabowo.

Ia menambahkan, praktik penyelundupan timah dilakukan dengan berbagai cara, termasuk memanfaatkan kapal feri. “Sekarang kita tutup, tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar,” kata Prabowo.

Prabowo menyebut, lewat operasi di Bangka Belitung tersebut, pemerintah bisa menyelamatkan sekitar Rp22 triliun dalam periode September hingga Desember 2025. “Tahun depan kita perkirakan kita bisa selamatkan Rp 45 triliun dari 2 pulau ini saja,” tutupnya.

Topik:

prabowo-subianto tambang-timah-ilegal