Kebakaran Laboratorium Tewaskan Mahasiswi S2, IPB Bentuk Tim Investigasi

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 Agustus 2023 22:21 WIB
Jakarta, MI - Rektor IPB University Prof Arif Satria membentuk tim investigasi untuk mengungkap kebakaran laboratorium yang menewaskan Laila Atika Sari, mahasiswi S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan. "Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini, sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus," kata Arif dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8). Arif menyebut pertama tim investigasi yang akan bekerjasama dengan Kepolisian untuk menggali detail kejadian, termasuk mengecek prosedur baku (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui. Kedua, tim evaluasi laboratorium. Tim evaluasi ini akan melakukan pengecekan alat-alat dan fasilitas pada seluruh laboratorium di kampus IPB, khususnya alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan. Kemudian tim keselamatan kerja di kampus untuk memastikan keselamatan kerja, baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun dalam hal kehidupan kampus pada umumnya, termasuk ketertiban dan keselamatan lalu lintas. "Sebagian besar tim ini berasal dari Kantor Manajemen Risiko yang akan mengevaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki," kata Arif. Lebih lanjut, Arif menyebut, tiga tim ini dikoordinasikan oleh Sekretaris Institut Prof Agus Purwito. "Melalui langkah-langkah ini kami mengupayakan untuk memastikan kembali seluruh laboratorium yang ada di IPB University dalam keadaan aman digunakan untuk kegiatan akademik, termasuk keselamatan kerja di seluruh aspek kegiatan dalam kehidupan kampus. Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi," ujarnya. Sebelumnya diberitakan, mahasiswi Program Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Laila Atika Sari, meninggal akibat kebakaran di laboratorium. Informasi itu dibenarkan oleh Rektor IPB University Prof Arif Satria. Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Laila melakukan analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet di laboratorium pada Jumat (18/8). Pada pukul 16.00 WIB, kata Arif, terjadi kebakaran di ruangan tersebut dan juga mengenai Laila. “Mengetahui ada kejadian tersebut para mahasiswa lain yang berada di sekitar laboratorium tersebut membantu memadamkan api dan menolong Laila,” kata Arif dalam keterangannya, Minggu (20/8). Setelah berhasil dievakuasi dari ruang laboratorium, Laila pun dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Medika Dramaga untuk mendapatkan pertolongan pertama. Lalu, dokter yang menangani Laila menyampaikan pasien perlu dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan yang lebih baik. Arif melanjutkan, pada malam itu, tim IPB University dan keluarga sepakat membawa Laila ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendapat perawatan lebih intensif. Kemudian usai mendapat penanganan intensif dari tim dokter RSCM, pada Sabtu (19/8) sekitar pukul 10.00 WIB, Laila Atika Sari dinyatakan meninggal dunia. “Kami mengucapkan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya Laila Atika Sari dan mendoakan semoga almarhumah diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan semoga keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dan tabah. Amin,” kata Prof Arif. #Mahasiswi S2 IPB Meninggal