Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Letusan Setinggi 357 Meter

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 15 Desember 2023 08:48 WIB
Gunung anak Krakatau di Lampung Selatan, Lampung [Foto: ANTARA/HO-CCTV BVMBG/aa]
Gunung anak Krakatau di Lampung Selatan, Lampung [Foto: ANTARA/HO-CCTV BVMBG/aa]
Lampung Selatan, MI - Gunung Anak Krakatau erupsi kembali dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 200 meter, dari puncak gunung api aktif dan 357 meter di atas permukaan laut, pada Jumat (15/12) sekitar pukul 07.39 WIB.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, dengan condong ke arah utara laut.

"Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47 milimeter, dan durasi lebih kurang 15 detik," kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suardi, Jumat (15/12).

Andi mengatakan, Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada status level III atau siaga. PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau, atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.

Ia menambahkan, pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau terdapat di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer. Masyarakat dan nelayan, kata dia, disarankan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau, pada radius 5 kilometer.
 
"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III atau siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," tandasnya.

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.

Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif, dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar, antara satu sampai enam tahun.

Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan, pada hari ini erupsi sebanyak dua kali.