Refleksi 3 Tahun Mengabdi, Bupati Blitar Ajak Semua Bersinergi Bangun Kabupaten Blitar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Desember 2023 11:54 WIB
Bupati Blitar Rini Syarifah, saat menyampaikan sambutan, di Pendopo RHN (Foto: MI/JK)
Bupati Blitar Rini Syarifah, saat menyampaikan sambutan, di Pendopo RHN (Foto: MI/JK)

Blitar, MI - Bupati Blitar, Rini Syarifah mengajak seluruh pihak, lintas ilmu, lintas sektor dan seluruh pemangku kebijakan untuk bersinergi dan berkolaborasi membangun Kabupaten Blitar.

Hal ini disampaikan oleh orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini saat kegiatan 'Refleksi Akhir Tahun Hasil Pembangunan 3 Tahun Mengabdi' di Pendopo Ronggo Hadinegoro, pada Kamis (28/12). 

Acara tersebut dihadiripejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar, anggota TP2ID, Ketua MUI, HIPMI, Ketua IKOMAT, Ketua PAPDESI, Ketua Asosiasi UMKM Pariwisata dan seluruh wartawan media massa baik cetak maupun elektronik, online yang bertugas di Blitar Raya.

Semenjak dilantik pada tanggal 26 Pebruari 2021, Mak Rini langsung bekerja, guna mencapai visi terwujudnya Kabupaten Blitar yang mandiri dan  sejahtera berlandaskan akhlak mulia baldatun toyyibatun warobun ghofur. 

"Kabupaten Blitar terus berbenah, dalam capaian pembangunan dan prestasi selama tahun 2021 sampai 2023 tidak lantas membuat berpuas diri. Karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan," ujar Bupati wanita di Blitar yang akrab disapa Mak Rini ini.

Untuk  mendukung visi tersebut, Bupati Rini Syarifah dan wakilnya, Rahmat Santoso mengusung Panca Bhakti. Pada Bhakti yang pertama, yakni jaminan pendidikan masyarakat desa, memiliki tujuan untuk meringankan beban orang tua siswa, sehingga cita-citanya menyekolahkan anak sampai jenjang paling tinggi bisa tercapai. 

Masa kepemimpinannya, harapan lama sekolah (HLS) 12,65 tahun dan Rata-rata Lama Sekolah 7,83 tahun sehingga ada kenaikan 0,13%. Hal ini karena telah berupaya  meningkatkan aksesibilitas pendidikan, sehingga semua kalangan masyarakat bisa menyekolahkan anaknya sampai jenjang tinggi. 

Selain itu, adanya program bantuan khusus siswa miskin (BKSM), dimana untuk Siswa SD pada tahun 2021 mencapai 1.908 siswa dan pada tahun 2023 sebanyak 10.031 siswa dengan anggaran sebesar Rp.2.507.750.000. Sedangkan untuk SMP mencapai 1.826 pada tahun 2021 dan pada tahun 2023 sebanyak 2.365 siswa dengan total anggaran Rp.1.182.500.000. 

Selain itu juga ada seragam gratis bagi siswa kelas 1 sampai kelas 7 dimana untuk siswa SD yang telah mendapat seragam gratis sebanyak 10 ribu siswa dengan anggaran Rp.1.635.552.000. 

Sedangkan untuk siswa SMP sejumlah 11.534 siswa dengan anggaran Rp.2.249. 856.000. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Blitar juga memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu. Tahun 2022 sebanyak 73 orang dan tahun 2023 sebanyak 957 orang. 

Beberapa inovasi dihadirkan sebagai bentuk komitmen pada bhakti pertama ini, antara lain menyediakan bus antar jemput pelajar melalui Dinas Perhubungan. 

Program Sekolah Sak Ngajine yang dampaknya dapat menghindarkan anak dari kekerasan, pornografi, narkoba, intoleransi, serta mengurangi waktu anak untuk memegang gawai  dan aktifitas tidak produktif lainnya.

Untuk bhakti yang kedua yaitu Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Serta  Perlindungan Ibu dan Anak, Pemkab.Blitar telah berupaya maksimal antara lain meningkatkan usia harapan hidup masyarakat.  Dimana tahun 2023 ini ada kenaikan  yakni 75,12 tahun. Hal ini menunjukkan adanya kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Blitar semakin membaik. 

Demikian juga dengan Angka Kematian Ibu (AKI) juga ada penurunan signifikan, Dimana tahun 2021 69 kasus, tahun 2022 17 kasus dan tahun 2023 6 kasus. Sedangkan untuk Angka Kematian Bayi 2021 sebanyak 110 kasus, tahun 2022 85 kasus dan 2023 65 kasus. Sementara angka prevalensi stunting tahun  2021 14,5% dan tahun 2022 14,3%. 

Ini ada penurunan sekitar 0,3%, Dijelaskan pula tentang Universal Health Coverage (UHC) pada Tahun 2022  sebesar 61,1% dan Tahun 2023 sebanyak 71,3%. Sehingga semakin banyak masyarakat Kabupaten Blitar yang memiliki akses ke layanan kesehatan berkualitas.

Selain itu di bidang kesehatan ada keringanan biaya layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu di Kabupaten Blitar melalui RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dan RSUD Srengat. 

Di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi tahun 2021 sebanyak Rp 200 juta, tahun 2022 mencapai Rp 1,1 miliar dan tahun 2023 sebanyak Rp 5,8 milia. Sementara untuk RSUD Srengat tahun 2022 sebesar Rp 400 juta dan tahun 2023 sebanyak Rp 3 miliar. 

“Kedua RSUD ini juga terus berbenah dan melahirkan inovasi guna peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat," ujarnya. 

Lebih lanjut, Mak Rini menyampaikan, untuk pemberdayaan masyarakat, melalui melalui lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan (LKD/K) memiliki peran penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Melalui lembaga tersebut, masyarakat dapat berperan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, sekaligus mengevaluasi pembangunan di wilayah desa atau kelurahan.

Sehingga Pemkab Blitar telah berupaya dengan penguatan kapasitas lembaga kemasyarakatan, sebagai mitra pemerintah desa/kelurahan dalam rangka menggerakkan, menampung aspirasi serta partisipasi masyarakat dalam hal kegotongroyongan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan. 

Dalam kesempatan tersebut, Mak Rini juga memaparkan, untuk layanan permukiman kumuh pada air layak minum pada tahun 2023 sebanyak 3.822 sambungan, rumah layak huni 421.964 dan pembangunan rutilahu sebanyak 523 unit.

Di bidang lapangan kerja Kabupaten Blitar memiliki tingkat pengangguran terbuka tahun 2023 sebesar 4,91%. Ini menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Kita ada Program Cipta Lapangan Kerja usaha untuk menekan TPT yakni dengan meningkatkan peran pelatihan kompetensi, wirausaha baru, dan bursa kerja," katanya.

"Termasuk perlindungan jaminan sosial kepada petani, perlindungan perempuan dan anak. Dimana angka kekerasan pada perempuan terus menurun dan di tahun ini pada angka 23 kasus.Untuk melindung perempuan dan anak telah dibentuk Satgas PPA dan Rumah AMAN," sambungnya.

Sementara itu, pada bhakti ketiga yakni pelayanan publik berbasis e- Government, indeks SPBE Kabupaten Blitar masuk kategori baik dan untuk indeks inovasi daerah sangat inovatif dengan skor 61,42.

Dalam hal layanan administrasi kependudukan ada salam sak jangkah, jemput bola, drive thru, dan si jaran ijo. Sehingga  seluruh layanan menjadi lebih mudah dan cepat. 

Hal ini juga berlaku bagi kepengurusan perizinan. Semua sudah berbasis online. Jumlah pemanfaat layanan pengurusan perizinan ada peningkatan dibanding tahun 2022. Untuk tahun ini sebanyak 15.156 perizinan.

Sedangkan terkait kemudahan memperoleh data dan informasi, Pemerintah Kabupaten Blitar telah menyediakan one data/satu data. Untuk bhakti keempat yaitu pengembangan potensi ekonomi daerah.

Dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blitar pada tahun 2022 sebesar 5,20 persen tercatat  tertinggi selama 10 tahun terakhir. Untuk PDRB tahun 2022 sebesar Rp 41,78 triliun. 

Sementara potensi pertanian pangan di Kabupaten Blitar Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan kontribusi paling tinggi pada PDRB Kabupaten Blitar ditahun 2022. 

Produksi padi di Kabupaten Blitar pada tahun 2022 sebesar 374.122 ton di  52.122 hektare sawah. Untuk produksi tanaman pangan Kabupaten Blitar 2022 sebesar 754.826 ton. 

Sedangkan potensi peternakan unggas, jumlah peternak ayam mencapai 3.190 peternak, yang mengelola 15,8 juta ekor ayam petelur dengan kemampuan produksi 500 ton telur per hari sehingga mampu berkontribusi 28 persen kebutuhan telur nasional.

Dengan didukung hadirnya BUMD Bupati Blitar berharap ekonomi masyarakat semakin meningkat dan terjaga dari inflasi. 

Bhakti kelima, pesona Blitar raya. Kabupaten Blitar memiliki potensi wisata yang luar biasa. Bahkan ada tren kenaikan positif terkait destinasi wisata. "Ini yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat," tukasnya. (JK)