Update Gunung Merapi Luncurkan Lima Kali Guguran Lava
![Rizky Amin](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/itRv0F8Yp6cnf71Qr5dbR4ADRJdHvXKyK3TNnQd1.jpg )
![Update Gunung Merapi Luncurkan Lima Kali Guguran Lava Ilustrasi - Gunung Merapi meluncurkan lava pijar dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (25/4/2021). (Foto: ANTARA)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/8uwp0eaXeBes6pHjospaLiyZxQA9RQfe0HYe8Op9.jpg)
Yogyakarta, MI - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat meluncurkan guguran lava sebanyak lima kali ke arah dua sungai yang terletak di selatan dan barat daya gunung.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso dalam keterangan di Yogyakarta, Jumat (1/3) menyebutkan berdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava dengan jarak luncur paling jauh 1.500 meter (1,5 km) itu meluncur ke arah Kali Bebeng (barat daya) dan Kali Boyong (selatan).
"Teramati 4 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter. Teramati 1 kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur 1.000 meter," kata Agus.
Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga mengalami 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm selama 32.6-140.2 detik, dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-9 mm selama 6.12-8.5 detik, dan gempa tektonik jauh dengan amplitudo 8-9 mm selama 71-131.88 detik. Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Gunung Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Pada periode pengamatan Kamis (29/2) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat satu kali meluncurkan guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter. "Terdengar 1 kali suara guguran dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," kata Agus.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Woro hingga sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol hingga sejauh lima kilometer dari puncak.
Selain itu guguran lava dan awan panas guguran, kata dia, bisa berdampak ke Kali Boyong hingga sejauh lima kilometer dari puncak serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga sejauh tujuh kilometer dari puncak. Jika terjadi erupsi eksplosif, lanjutnya, maka lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (AM)
Berita Sebelumnya
![Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Didakwa Terima Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eko Darmanto (Foto: Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ff5496cc-fa13-43d9-b5bd-c8e1505a4fe1.jpg)
Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Didakwa Terima Gratifikasi Rp 23,5 Miliar
14 Mei 2024 14:48 WIB
![Kasus TPPU, Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Dimejahijaukan Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto [Foto: Repro]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/mantan-kepala-kantor-pengawasan-dan-pelayanan-bea-dan-cukai-tipe-madya-pabean-b-yogyakarta-eko-darmanto.webp)
Kasus TPPU, Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Dimejahijaukan
23 April 2024 07:13 WIB
![Ungkap TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto, KPK: Capai Rp 20 Miliar Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto [Foto: MI/Aswan]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ff5496cc-fa13-43d9-b5bd-c8e1505a4fe1.jpg)
Ungkap TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto, KPK: Capai Rp 20 Miliar
20 April 2024 08:40 WIB