Perang Sarung di Bekasi Tewaskan Seorang Pelajar

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 17 Maret 2024 09:49 WIB
Ilustrasi jenazah [Foto: iStock]
Ilustrasi jenazah [Foto: iStock]

Kabupaten Bekasi, MI - Perang sarung antar pelajar terjadi di Jalan Arteri Tol Cibitung, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memakan korban. Salah satu pelajar berinisial AA (17), tewas dalam peristiwa itu.

Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gurnald Patiran mengatakan, perang sarung sesama pelajar itu terjadi pada Jumat (15/3/2024) sekitar pukul pukul 00.30 WIB. Kejadian itu bermula, dari adanya ajakan korban melalui pesan WhatsApp.

“(Kejadian) berawal pada hari Rabu tanggal 13 Maret 2004 sekira pukul 22.38 WIB korban saudara AA menghubungi saudara NIR via aplikasi WhatApp berisi ajakan untuk perang sarung pada hari Kamis tanggal 15 Maret 2024 sekira pukul 24.00 WIB,” kata Gurnald, dikutip Minggu (17/3/2024).

Dijelaskan Gurnald, NIR menerima ajakan tawuran perang sarung itu. Kemudian, NIR mengajak kelompoknya untuk menunggu di rumah Z, sebelum ke lokasi dan melakukan tawuran bersama kelompok korban.

“Selanjutnya saudara NIR dan teman–teman berangkat ketempat yang telah disepakati, setelah sampai di TKP ternyata korban dan kelompoknya belum juga datang, sehingga kemudian saudara NIR dan rombongannya kembali ke tempat semula mereka berkumpul,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Gurnald, pelaku berinisial MAA lalu ikut bergabung untuk melakukan tawuran, bersama kelompor NIR. Saat itu, MAA membawa kunci shock berbentuk huruf T.
   
Setelah itu, lanjut Gurnald, kelompok NIR kembali berangkat menuju lokasi yang sudah ditentukan. Di lokasi kejadian, korban bersama kelompoknya sudah berada di TKP.

“Namun karena korban kalah jumlah dan pihak kelompok saudara NIR mengeluarkan petasan membuat korban dan kelompoknya kabur berlarian namun karena posisi korban berada dipaling belakang dan berdekatan dengan pelaku MAA yang membawa kunci shock berbentuk T,” ungkapnya.

Dalam perang tersebut, pelaku MAA pun mengayunkan benda tersebut ke arah kepala korban sebanyak 3 kali, sampai yang mengakibatkan kepala korban mengalami luka serius, dan membuat korban terkapar tidak sadarkan diri.

MAA, NIR bersama kelompoknya, lanjut Gurnald, melarikan diri dan meninggalkan korban. Korban pun sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nahas nyawanya tak tertolong.

“Selanjutnya korban dibawa oleh teman-teman kelompok dari korban yang menurut informasi teman korban dengan dibantu salah satu ojek online yang tidak diketahui namanya ke RS Adam Thalib,” pungkasnya.