256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 6 April 2024 07:00 WIB
Petugas Gabungan mengevakuasi warga yang terjebak dari kejadian banjir lahar dinginm yang terjadi di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, pada Jumat (5/4/2024).  [Foto: ANTARA]
Petugas Gabungan mengevakuasi warga yang terjebak dari kejadian banjir lahar dinginm yang terjadi di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, pada Jumat (5/4/2024). [Foto: ANTARA]

Lubuk Basung, MI - Sebanyak 256 warga terdampak musibah banjir lahar dingin Gunung Marapi di Desa Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
 
Ketua Kelompok Siaga Bencana (KSB) Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Edi Effendi, mengatakan dari data sementara 256 warga itu atau 78 kepala keluarga, sebanyak 68 orang harus diungsikan.
 
"Data sementara tidak ada korban jiwa tetapi ada kerusakan sarana prasarana. Tetapi ada warga yang diungsikan karena rumah mereka terdampak banjir," kata Edi, Sabtu (6/4/2024).
 
Ia mengatakan, beberapa rumah warga rusak dan hanyut terseret aliran lahar dingin dan banyaknya lahan pertanian, ikut menjadi korban.
 
"Ada tiga rumah yang dihanyutkan derasnya aliran air, 38 unit usaha warga rusak, tiga ekor sapi juga hanyut, dua kolam ikan rusak parah serta lahan pertanian yang saat ini masih dalam pendataan," ujarnya.
 
Banjir ini juga mengakibatkan, akses jalan terputus karena jembatan rusak.
 
Kepala Desa Bukit Batabuah, Firdaus mengungkapkan, salah satu penyebabnya adalah aliran air yang tertutup di jembatan, yang berada di jalan alternatif Bukittinggi-Payakumbuh.
 
"Salah satu penyebab banjir ini juga karena jembatan dengan struktur bangunan dua penyangga hingga aliran air tertutup material dari puncak seperti pepohonan dan sampah," kata Firdaus.
 
Ia menyebutkan, setidaknya ada delapan warga yang saat kejadian harus dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
 
"Ini data sementara, kami belum mengetahui secara pasti keadaan mereka. Total kerugian juga belum bisa dipastikan," ujarnya.
 
Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD, PMI, Basarnas, TNI-Polri, Pemuda Pancasila, KSB serta dinas terkait Pemda Kabupaten Agam, telah mendirikan posko pengungsian sementara yang salah satunya ditempatkan, di sekolah dasar daerah setempat.

Topik:

lahar-dingin-gunung-marapi sumbar banjir-lahar-dingin