Tambang Emas Bakrie Longsor di Wilayah PT Gorontalo Minerals
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
![Tambang Emas Bakrie Longsor di Wilayah PT Gorontalo Minerals Tambang Emas Bakrie (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/tambang-emas-bakrie-longsor-di-wilayah-pt-gorontalo-minerals-1.webp)
Jakarta, MI - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan insiden tanah longsor di tambang emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7/2024), terjadi di kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) yang berada di dalam area Wilayah Kontrak Karya (KK) PT Gorontalo Minerals.
Namun, Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Siti Sumilah Rita Susilawati mengatakan PT Gorontalo Minerals belum melakukan kegiatan pertambangan di lokasi tersebut karena masih dalam tahap eksplorasi.
“Area tersebut longsor akibat hujan lebat yang turun selama beberapa hari, hingga curah hujan lebih dari 80 mm per jam,” ujar Rita, Selasa (9/7/2024).
Terpisah, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi memastikan KK milik PT Gorontalo Minerals hingga saat ini masih berlaku.
Dilansir melalui situs resmi, 80% saham PT Gorontalo Minerals saat ini dipegang oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk (BUMI). Sementara, 20% sisanya dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Adapun, tim PT Gorontalo Minerals dan Kementerian ESDM menerjunkan 5 orang anggota tim penyelamatan, 1 orang paramedis dan 1 orang operator alat berat.
Bantuan berupa 1 unit excavator juga sudah diberikan dan tengah dalam pengiriman menuju lokasi bencana, yang diperkirakan akan tiba pada hari ini, Selasa (9/7/2024).
“Bantuan logistik yang diberikan berupa bahan makanan, air minum dan obat-obatan,” ujar Rita.
Berdasarkan data Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (SAR) wilayah Gorontalo per hari ini pukul 06.30 WITA, jumlah korban meningkat menjadi 108 orang, di mana 11 korban meninggal dunia, 46 korban selamat dan 51 korban masih dalam pencarian.
Daftar 51 korban longsor tambang emas di Gorontalo yang masih dalam pencarian:
Hendra Pakaya (L), 30 tahun
Kefin Pakaya (L), 17 tahun
Pandris Uno (L), 47 tahun
Hamdan Moh. Kango (L), 50 tahun
Arjun Djafar (L), 22 tahun
Roy Kushina (L), 22 tahun
Risno Jafar (L), 48 tahun
Hartati Ibrahim (P)
Rinko Mutato (L)
Ferdin Kunge (L) 22 tahun
Amran Lakoro (L)
Royan (L)
Aprianto Yusuf (L)
Samsir Tohopi (L)
Sarif Usman (L), 45 tahun
Saeful Kadoli (L), 48 tahun
Isran Jabi (L), 41 tahun
Moh Akuba (L), 53 tahun
Emi Pou (P), 26 tahun
Usman Kalati (L), 39 tahun
Rijaldi Abdullah (L), 21 tahun
Sarinda Igi Risa (P), 42 tahun
Joni Husain (L), 63 tahun
Irianti Nusi (P), 35 tahun
Wirda Asnawi (P), 48 tahun
Rifaldi Rauf (L), 29 tahun
Bobi (L), 39 tahun
Sahril Lahay (L), 22 tahun
Hendry Lukun (L), 30 tahun
Rezky Hubu (L), 18 tahun
Abdul Ishak Yusuf (L), 48 tahun
Jefnizaldi Mohune (L)
Ariel Mohune (L)
Egi Wartabone: (P), 42 tahun
Anak Ibu Egi Waartabome
Anak Ibu Egi Wartabone
Simin Isa (L), 43 tahun
Zulkifli Isa (L), 23 tahun
Zulkarnain S. Isa (L), 21 tahun
Sahril Ruhban (L), 29 tahun
Erik Karim (L), 25 tahun
Anjas (L), 23 tahun
Arman Rauf (L), 22 tahun
Rizki Rauf (L), 17 tahun
Sadam Nurhamidin (L), 28 tahun
Ade Mamonto (L), 25 tahun
Edo Mamonto (L), 22 tahun
Karim Musa (L), 30 tahun
Delvia Wartabone (P), 37 tahun
Merlin Puhi (P)
Menti Manoppo (L)
Berita Sebelumnya