Brigjen Elkines Villando Dewangga Bahas Antisipasi Darurat Pangan Tahun 2024

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 17 Juli 2024 4 jam yang lalu
Danrem 152/Baabullah Ternate, Brigjen Elkines Villando Dewangga (Foto: Dok MI/RD)
Danrem 152/Baabullah Ternate, Brigjen Elkines Villando Dewangga (Foto: Dok MI/RD)

Sofifi, MI - Dalam wawancara dengan sejumlah wartawan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Darurat Pangan Tahun 2024 di kantor Gubernur Maluku Utara (Malut), Sofifi, Rabu (17/7/2024).

Danrem 152/Baabullah Ternate, Brigjen Elkines Villando Dewangga menyampaikan keprihatinannya terkait pencapaian target ketahanan pangan yang belum sesuai harapan.

“Sampai saat ini pencapaian itu belum mencapai yang diharapkan, artinya kita sampai sekarang masih zona merah,” ujar Elkines. 

Ia menambahkan bahwa dalam rapat tersebut telah ditemukan beberapa solusi, seperti pembentukan posko bersama dan pemerataan alat-alat pertanian, serta penyediaan bibit yang akan diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara.

“Tadi kita rapat bersama kita menemukan titik terang bagaimana ke depan ini ada beberapa yang sudah diputuskan yaitu kita akan buat posko bersama terus pemerataan alat-alat pertanian, termasuk juga kita akan mengadakan bibit, bibit yang nanti diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Provinsi,” jelasnya.

Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir, dalam kesempatan yang sama, menekankan pentingnya sektor pertanian yang mencakup berbagai kepentingan luas dan multifungsi. 

“Selain sebagai sektor utama tumpuan ketahanan pangan, sektor pertanian memiliki fungsi strategis lainnya termasuk untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan dan sosial seperti kemiskinan, keadilan, dan lain-lain,” ungkapnya.

Gubernur Samsuddin juga menyoroti pentingnya produksi beras nasional yang menjadi perhatian besar dari pemerintah Indonesia. Dengan prediksi kekeringan di beberapa daerah pada tahun 2024 berdasarkan Surat Edaran Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Republik Indonesia tanggal 24 Mei 2024, ia menggarisbawahi perlunya langkah-langkah persiapan untuk mengantisipasi dampaknya khususnya di sektor pertanian.

Plt Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, Mukhtar Husen, juga menyampaikan kekhawatirannya terkait dinamika anggaran Dinas Pertanian yang cenderung menurun dalam periode 2024 hingga 2025. Ia menekankan pentingnya reorientasi kebijakan program dan penganggaran untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas alokasi anggaran.

“Situasi pangan global saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Tantangan yang dihadapi dalam penyediaan pangan bagi masyarakat saat ini semakin kompleks,” kata Mukhtar. 

Ia menambahkan bahwa dampak El-Nino telah menyebabkan penurunan luas tanam padi selama masa tanam Oktober 2023 sampai Maret 2024. Target luas tanam 2024 seluas 15.000 ha dengan target produksi 52.805 ton GKG atau 32.455 ton beras diharapkan dapat memenuhi 30 persen dari kebutuhan beras masyarakat Maluku Utara.

Penurunan luas tanam ini tentunya sangat mempengaruhi luas panen padi yang berdampak pada penurunan produksi padi yang akan dihasilkan. Dengan tantangan-tantangan yang ada, langkah-langkah strategis yang diambil dalam Rakor diharapkan mampu memberikan solusi nyata dalam mengantisipasi darurat pangan di Maluku Utara pada tahun 2024. (RD)