Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Blitar, Warga Resah


Blitar, MI - Warga Blitar saat ini tengah mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, yang semakin langka di pasaran. Kelangkaan ini telah berlangsung selama beberapa hari terakhir, membuat banyak masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah, kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dampak dari kelangkaan ini tidak hanya dirasakan oleh rumah tangga, tetapi juga oleh para pedagang kecil yang bergantung pada elpiji 3 kilogram untuk berjualan. Beberapa pedagang makanan mengaku terpaksa menghentikan sementara aktivitas jualannya karena tidak mampu mendapatkan gas.
Sejumlah warga mengeluhkan bahwa mereka harus mengantre panjang di pangkalan gas resmi, bahkan ada yang terpaksa membeli dengan harga lebih mahal di pengecer. Harga eceran yang biasanya berkisar di Rp18.000 hingga Rp 20.000 per tabung, kini melonjak hingga mencapai Rp 24.000.
Keluhan juga disampaikan oleh salah satu warga di Desa Panggungasri, Kecamatan Panggungrejo. Ia menyampaikan bahwa sudah berkeliling mencari gas elpiji 3 kilogram, namun banyak yang kosong.
“Sulit sekali, tadi sudah keliling beberapa tempat baru dapat satu gas elpiji 3 kilogram ini,” ungkap Yenny, warga Panggungasri, Selasa (3/9/2024).
Menurut keterangan beberapa agen dan pengecer, kelangkaan ini disebabkan oleh terlambatnya pasokan dari distributor.
“Kami hanya mendapat pasokan setengah dari biasanya. Itu pun langsung habis diserbu warga,” ujar salah satu pemilik pangkalan gas di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum.
Sementara itu, menanggapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg, Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Darmadi, menyampaikan bahwa masalah distribusi elpiji ada di Pertamina.
Pihaknya juga menyatakan sedang berupaya maksimal untuk mengatasi masalah distribusi ini. Dari informasi yang ia dapatkan, pasokan dan kuota tetap tersedia.
“Mengenai masalah distribusi, ada di Pertamina, dan Disperindag bersama dengan Pertamina telah berkoordinasi untuk segera menormalkan distribusi gas elpiji 3 kilogram, dengan mengupayakan adanya penambahan kuota dari Pertamina,“ jelas Darmadi, saat dihubungi melalui pesan berjejaring pada Selasa.
Saat dikonfirmasi mengenai pembelian gas elpiji 3 kilogram wajib menggunakan KTP, Darmadi menyatakan, yang lebih berkompeten untuk menjawab hal tersebut adalah dari Pertamina, dan dinas hanya melakukan monitoring dan evaluasi (monev)
“Dari pertamina yang berkompeten mas, kami hanya melakukan monev dan berkordinasikan,“ pungkasnya. (Joko Prasetyo)
Topik:
Blitar gas elpiji Kelangkaan Gas Elpiji LPGBerita Terkait

Klinik Unggulan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Resmi Beroperasi di Gedung Graha Pandawa
26 Agustus 2025 04:04 WIB

Dinkes Blitar Siapkan Pustu jadi Klinik Desa, Gunakan Dana Cukai Tembakau Rp 1,68 M
13 Agustus 2025 21:47 WIB

4.819 Buruh Sektor Tembakau Kabupaten Blitar Terima BLT Rp 8,8 Miliar
2 Agustus 2025 23:54 WIB

Kasus Perundungan di SMPN 3 Doko Diselesaikan Lewat Diversi: 7 Kesepakatan Diteken, Pelaku Direhabilitasi
28 Juli 2025 21:41 WIB