Debat Pertama Pilbup Blitar 2024, Pengamat Politik : Mak Rini-Mas Ghoni Lebih Matang dan Unggul


Blitar, MI - Debat publik perdana Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar pada Jumat malam (18/10/2024) di Pendopo Ageng Hand Astasih, Srengat, menghadirkan persaingan sengit antara dua pasangan calon.
Namun, pasangan nomor urut 2, Rini Syarifah dan Abdul Ghoni (Rindu), dinilai lebih unggul dalam penguasaan materi dibandingkan lawan mereka, pasangan nomor urut 1, Rijanto dan Beky Herdihansah.
Hal ini disampaikan Novi Catur Muspita, seorang pengamat politik sekaligus dosen sosiologi dari Universitas Islam Blitar (Unisba), menilai bahwa Rini-Ghoni menunjukkan kualitas yang lebih matang dalam debat tersebut.
"Pasangan nomor urut 2 terlihat lebih menguasai materi dan cerdas dalam menyampaikan gagasan mereka. Ini menjadi poin penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat Blitar saat memilih pemimpin," ujar Novi pada Minggu (20/10).
Novi menjelaskan, sebagai petahana, Rini Syarifah tampil percaya diri, terutama dalam sesi tanya jawab. Ia sering merujuk pada data dan catatan yang dibawanya, menunjukkan penguasaan rencana pembangunan berbasis data.
Pasifnya Beky dalam Debat
Sebaliknya, calon wakil bupati nomor urut 1, Beky Herdihansah, dinilai kurang aktif selama debat berlangsung. Beberapa kali, ia lebih banyak diam, bahkan sempat meninggalkan forum. Penampilannya yang pasif memunculkan spekulasi terkait penguasaan materinya.
Namun, juru bicara tim Rijanto-Beky, Raihan Tsany, menegaskan bahwa Beky memilih memberi ruang kepada Rijanto untuk menjawab. "Beky lebih memilih fokus pada tindakan nyata daripada retorika," ujarnya.
Namun, Novi Catur Muspita berpendapat bahwa peran aktif dari seorang calon wakil bupati penting dalam menunjukkan kompetensinya. "Masyarakat menginginkan pemimpin yang tanggap dan cerdas dalam merespons berbagai isu," sambungnya.
Pembangunan Berkelanjutan Sebagai Fokus
Pasangan Rini-Ghoni juga menonjol dalam pemaparan program unggulan mereka, terutama fokus pada pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Blitar. Rini menyoroti peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat desa sebagai prioritas, termasuk akses jalan dan pelayanan publik di daerah terpencil.
Selain itu, Rini berkomitmen menciptakan lapangan kerja baru dan menarik investasi untuk pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kami berkomitmen meningkatkan daya saing Kabupaten Blitar agar dapat bersaing di tingkat nasional. Ini bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investor," tegas Rini.
Menurut Novi Catur Muspita, penguasaan materi yang lebih unggul dari pasangan Rini-Ghoni, terutama dalam penggunaan data, menjadi poin penting yang patut diperhatikan masyarakat Blitar dalam menentukan pilihan pada Pilkada 2024 mendatang.
"Pilkada bukan hanya soal popularitas, tetapi juga soal kompetensi calon dalam memahami kebutuhan daerah. Dari debat ini, terlihat bahwa pasangan Rini-Ghoni lebih siap dan matang," pungkas Novi.
Meskipun beberapa pihak mengkritik karena sering menggunakan catatan, tim sukses Rini menegaskan bahwa hal tersebut menunjukkan keseriusannya dalam memastikan informasi yang disampaikan akurat.
Ketua Tim Pemenangan Rini-Ghoni, M. Rifai, menjelaskan bahwa penggunaan data valid adalah bagian dari strategi Rini untuk menyampaikan program yang realistis dan terukur.
"Setiap data yang dipaparkan sudah melalui kajian dan survei independen, terutama yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat Blitar," jelas Rifai.
Dalam debat tersebut, Rini menegaskan pentingnya kebijakan berbasis data sebagai landasan pembangunan berkelanjutan. Ia berkomitmen melanjutkan pembangunan yang telah dirancang dengan pendekatan fakta dan angka, menghindari janji politik tanpa dasar. (JK)
Topik:
Debat Pilbup Blitar 2024 Pilbup Blitar