Banjir dan Longsor Sukabumi: Tujuh Korban Masih Hilang

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 7 Desember 2024 06:16 WIB
Pencarian Korban Tertimbun Longsor di Sukabumi (Foto: Antara)
Pencarian Korban Tertimbun Longsor di Sukabumi (Foto: Antara)

Sukabumi, MI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat atau tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap tujuh warga yang hilang akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Plt Kalak) BPBD Provinsi Jawa Barat, Anne Heramdianne Adnan, total korban jiwa akibat bencana ini mencapai 12 orang.

"Total korban jiwa akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi mencapai 12 orang, tiga korban di antaranya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat tertimbun longsor dan dua lainnya akibat terbawa banjir bandang," kata Anne di Sukabumi, Jumat (6/12/2024).

Identitas korban meninggal yang tertimbun longsor adalah Aden Dafa (11), Ade Wahyu (11), dan Elma Ayunda (27). Sementara korban banjir bandang adalah Sahroni (47), warga Desa Loji, Kecamatan Simpenan, serta Dadang (65), warga Desa/Kecamatan Ciemas.

Tim SAR gabungan terus berupaya mencari tujuh korban yang dinyatakan hilang tersebut, pencarian dilakukan di sejumlah kecamatan, termasuk Gegerbitung, Simpenan, dan Tegalbuleud.

Proses pencarian ini menghadapi sejumlah kendala, salah satunya adalah cuaca buruk. Hujan deras yang hampir berlangsung sepanjang hari membuat tim di lapangan harus ekstra waspada terhadap risiko longsor susulan, karena keselamatan menjadi prioritas utama selama operasi berlangsung.

Selain itu, medan yang berat serta akses jalan yang tertutup dan terisolasi menjadi tantangan tersendiri. Kondisi ini menyulitkan penggunaan alat berat, sehingga pencarian korban hanya dapat dilakukan dengan mengandalkan tenaga manusia dan peralatan seadanya.

Dalam upaya mempercepat proses pencarian korban, BPBD Provinsi Jawa Barat telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Kabupaten Sukabumi, Basarnas, TNI, Polri, serta lembaga terkait lainnya.

"Kami terus berupaya mencari solusi agar korban hilang bisa segera ditemukan, karena kendala yang dialami tim SAR gabungan selain cuaca yakni kurangnya alat yang memadai, karena pengiriman peralatan terhambat oleh putusnya akses jalan menuju lokasi," tuturnya.

Anne menyampaikan signal yang buruk serta listrik padam juga menghambat proses evakuasi karena petugas yang berada di posko penanggulangan bencana sulit menghubungi petugas yang berada di lokasi bencana.

Meski demikian, pihaknya akan memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) dan peralatan yang ada, agar proses pencarian bisa berjalan maksimal dan membuahkan hasil. Kemudian BNPB akan memaksimalkan proses pencarian korban hilang dalam sepekan ke depan.

Topik:

banjir longsor sukabumi korban-hilang bpbd-jawa-barat bnpb basarnas