Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi masih Meningkat, dengan Status Siaga

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 26 Desember 2024 09:11 WIB
Ilustrasi - Gunung Merapi di Perbatasan DIY Masih Status Siaga (Foto: Istimewa)
Ilustrasi - Gunung Merapi di Perbatasan DIY Masih Status Siaga (Foto: Istimewa)

Sleman, MI - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa. Saat ini, berada di level 3 atau siaga. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode 25 Desember 2024 pukul 00.00-24.00 WIB, tercatat adanya aktivitas guguran lava sebanyak 16 kali ke arah barat daya.

"Teramati 16 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng dan Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya pada Kamis (26/12/2024).

Secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas meski terkadang tertutup kabut tebal. Kondisi cuaca di sekitar gunung didominasi oleh hujan dengan curah hujan tercatat 31 mm per hari. Suhu udara antara 16 dan 25,1°C dengan kelembaban tinggi mencapai 99%.

Pengamatan seismik menunjukkan intensitas seismik yang signifikan. Tercatat 196 kali jatuh dengan amplitudo 3-29 mm dan durasi hingga 192,92 detik. Selain itu, terdapat 119 gempa hibrid/multifase, 22 gempa vulkanik dangkal, dan 2 gempa tektonik dalam. Aktivitas tersebut mengindikasikan input magma masih berlangsung dan berpotensi memicu awan panas guguran.

Status Gunung Merapi saat ini, berada pada level 3 (waspada). BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan yang berpotensi membahayakan, khususnya di sektor selatan-barat daya antara lain sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng dengan jarak maksimal 7 km dari puncak. Sedangkan sektor tenggara meliputi Sungai Woro sepanjang 3 km dan Sungai Gendol sepanjang 5 km.

"Masyarakat juga diminta waspada terhadap bahaya awan panas guguran (APG), lahar, dan gangguan abu vulkanik, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi," imbuhnya.

Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, BPPTKG akan meninjau kembali tingkat aktivitas di pegunungan. Masyarakat diimbau mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang dan menghindari penyebaran informasi tidak valid yang dapat menimbulkan kepanikan.

Topik:

Gunung Merapi Guguran Lava