Rakernis Ditintelkam Polda Jambi 2025, Kapolda: Intelijen Harus Mampu Deteksi Ancaman Sejak Dini

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 12 Juni 2025 18:33 WIB
Kapolda Jambi Irjen Pol. Krisno H. Siregar saat membuka Rakernis Ditintelkam 2025 di Aula Gedung Siginjai, Kamis (12/6) (Foto: Dok/MI)
Kapolda Jambi Irjen Pol. Krisno H. Siregar saat membuka Rakernis Ditintelkam 2025 di Aula Gedung Siginjai, Kamis (12/6) (Foto: Dok/MI)

JAMBI, MI – Kepolisian Daerah (Polda) Jambi menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Tahun Anggaran 2025, Kamis (12/6/2025), bertempat di Aula Lantai 3 Gedung Siginjai, Polda Jambi.

Rakernis secara resmi dibuka oleh Kapolda Jambi Irjen Pol. Krisno H. Siregar dengan mengusung tema: “Peran Intelijen Keamanan Polri yang Presisi Siap Mendukung Terwujudnya Astacita.”

Kegiatan ini bertujuan menyelaraskan strategi intelijen keamanan Polri dalam menghadapi dinamika dan potensi ancaman di wilayah hukum Polda Jambi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolda Jambi Brigjen Pol. M. Mustaqim, Irwasda Polda Jambi Kombes Pol. Jannus Parlindungan Siregar, para Pejabat Utama Polda, jajaran PJU Ditintelkam, serta para Kasat Intel dan Kanit Intel dari seluruh Polres se-Jambi.

Dalam sambutannya, Kapolda menekankan pentingnya kemampuan intelijen membaca situasi, mengantisipasi gangguan, serta menyampaikan informasi strategis guna mendukung pengambilan keputusan.

Ia juga menggarisbawahi sejumlah potensi gangguan nyata yang perlu diwaspadai jajaran intelijen, di antaranya:

1. Kebangkitan pola premanisme baru, pungli terselubung, dan penguasaan aset ilegal

2. Konflik agraria antara masyarakat, perusahaan, dan komunitas adat

3. Aksi unjuk rasa terkait isu nasional seperti PHK massal, revisi RUU TNI/Polri, dan bansos

4. Ancaman digital dan disinformasi berbasis AI di media sosial

5. Penyusupan radikalisme daring, terutama di kampus dan wilayah perbatasan

6. Kejahatan ekonomi seperti illegal mining dan penyalahgunaan distribusi BBM

7. Ketegangan politik yang berpotensi memicu konflik horizontal

“Intelijen harus mampu mendeteksi secara dini segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya menjelang agenda-agenda nasional mendatang,” tegas Irjen Krisno.

Topik:

Polda Jambi