Dedi Mulyadi Persilakan Polisi Usut Kericuhan Pesta Rakyat Garut

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 19 Juli 2025 08:11 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Foto: Ist)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Foto: Ist)

Garut, MI - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mempersilakan Kepolisian untuk menyelidiki kericuhan, yang menyebabkan tiga orang tewas saat pesta rakyat pada rangkaian pernikahan anaknya di Pendopo, Kabupaten Garut.

"Dipersilakan Polres Garut untuk melakukan penyelidikan," kata Dedi di RSUD dr Slamet Garut, Jumat (18/7/2025).

Kegiatan pesta rakyat tersebut, kata dia, merupakan rangkaian acara pernikahan anaknya yang diselenggarakan di Pendopo Garut. 

Namun, dirinya mengaku tak tahu acara makan gratis dan adanya insiden tersebut.

"Peristiwa itu kan saya tidak tahu,"ujarnya.

Peristiwa itu menjadi pelajaran dan ada yang bertanggung jawab, namun ranahnya ada dari pihak Kepolisian, untuk melakukan penyelidikan.

"Silakan saja ranah-ranah pertanggungjawaban itu, biarkan ranah Kepolisian yang melalukan penyelidikan," jelasnya.

Ia menegaskan, sebagai orang tua dari kedua mempelai dalam acara tersebut mempersilakan Kepolisian, untuk mengungkap siapa yang harus bertanggung jawab.

Bahkan, lanjutnya, tidak akan menghalang-halangi tugas Kepolisian dalam upaya mengungkap fakta sebenarnya di lapangan.

"Bagaimana, apa yang menjadi latar belakang peristiwa ini, kelalaian siapa, siapa yang bertanggung jawab?," tandasnya.

Insiden yang menyebabkan tiga orang tewas, dalam acara pesta rakyat itu merupakan rangkaian pesta pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Kericuhan tersebut, menyebabkan 26 orang harus dibawa ke rumah sakit dan tiga orang meninggal dunia. Yakni seorang anak usia delapan tahun bernama Vania Aprilia, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota.

Kemudian Dewi Jubaeda (61) dan seorang anggota Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

Topik:

Dedi Mulyadi Kericuhan Pesta Rakyat Garut