Wakil Menteri BKKBN : Program Makanan Bergizi Gratis Intervensi Penting Atasi “Stunting”

Radesman Saragih
Radesman Saragih
Diperbarui 21 Agustus 2025 17:34 WIB
Wakil Menteri BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, SSos (kanan) meninjau SPPG Yayasan Nuansa Mitra Sejati, Kelurahan Pematangsulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (21/8/2025). (Foto : Ist).
Wakil Menteri BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, SSos (kanan) meninjau SPPG Yayasan Nuansa Mitra Sejati, Kelurahan Pematangsulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (21/8/2025). (Foto : Ist).

Jambi, MI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) siap saji bagi ibu hamil, ibu menyusui dan bayi lima tahun (balita) merupakan intervensi penting mempercepat penanganan masalah stunting (anak tumbuh kerdil) sejak dini. Kemudian, MBG khusus anak-anak sekolah juga bukan hanya intervensi peningkatan asupan gizi, tetapi menjadi salah satu intervensi penting meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.

Demikian dikatakan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Koordinasi Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, SSos ketika meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Nuansa Mitra Sejati, Kelurahan Pematangsulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (21/8/2025).

Kunjungan  Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka turut didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jambi, Hj Hesnidar Haris. Pada kesempatan itu, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka memberikan bantuan paket makanan bergizi kepada tiga warga kurang mampu.

Menurut Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, intervensi makanan bergizi kepada anak-anak sekarang sangat penting karena mereka akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Karena itu pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, pemenuhan gizinya harus dijaga dengan baik. Bahkan pemenuhan gizi anak sudah harus terpenuhi sejak dalam masa kandungan.

"Keluarga yang sehat dan bahagia akan melahirkan generasi emas yang tangguh. Karena itu pemberian Makan bergizi Gratis (MBG) kepada anak-anak, ibu hamil dan menyusui harus benar-benar dilaksanakan dengan baik. Kemudian monitoring pemberian MBG di harus dilakukan dengan baik agar benar-benar tepat sasaran, yakni kepada anak-anak dan ibu-ibu dari keluarga kurang mampu,”katanya.

Sudah Standar

Terkait standar pelayanan program MBG di  SPPG Pematang Sulur 1, Kota Jambi, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengatakan, standar MBG tersebut sudah baik. Mulai dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) hingga adanya pencatatan khusus mengenai penerima manfaat yang memiliki alergi.

Dengan demikian menu makanan dapat disesuaikan sesuai kondisi anak dan ibu-ibu. Selain itu SPPB Pematangsulur juga mendapat perngawasan langsung ahli gizi. Ahli gizi memastikan perbedaan menu makan untuk balita, anak-anak usia sekolah  hingga remaja. Kemudian penyesuaian porsi makanan bagi ibu hamil dan menyusui juga sesuai angka kecukupan gizi masing-masing.

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengapresiasi komitmen SPPG Pematang Sulur 1 melaksanakan MBG. Hingga kini SPPG Pematangsulur 1 sudah menyalurkan sekitar 300 porsi setiap hari kepada kelompok prioritas 3B, yakni Busui (Ibu-ibu Menyusui), Bumil (Ibu-ibu hamil) dan Bayu Dua Tahun (Baduta).

“Penyaluran MBG ini sesuai dengan komitmen Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang telah melakukan kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Sesuai kerja sama tersebut, setiap SPPG mengalokasikan minimal 10 % dari total distribusi MBG kepada kelompok 3B tersebut,”katanya.

Ketika berbincang dengan beberapa orang ibu-ibu hamil yang menerima MBG, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mendapatkan pengakuan bahwa MBG kepada anak-anak balita dan ibu hamil dan menyusui dari keluarga kurang mampu sangat bermanfaat. Kemudian anak-anak yang mendapatkan MBG dari SPPG Pematangsulur memiliki selera makan yang meningkat.

Disebutkan, keberhasilan penyaluran MBG merupakan hasil kolaborasi (kerja sama) lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota maupun dukungan dari tim pendamping keluarga.

“Kolaborasi ini memastikan bahwa program prioritas Pemerintah Pusat ini benar-benar menyentuh masyarakat, terutama unit terkecil, yaitu keluarga,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Jambi, Hesnidar Haris pada kesempatan tersbeut mengatakan, pemberian MBG kepada bagi ibu hamil, ibu menyusui dan  balita di Jambi sangat mendukung peningkatkan kualitas gizi keluarga dan mencegah stunting sejak dini.

"Ini adalah program kita bersama, jadi kita semua harus sama-sama belajar. Kita harus mau belajar sekaligus bisa mengevaluasi diri. Tadi saya melihat semua sudah dilakukan dengan baik, terutama dari aspek ahli gizi. Program MBG ini sudah memenuhi syarat-syarat nutrisi,”katanya.

Disebutkan, TP PKK Provinsi Jambi hingga kini turut memantau pelaksanaan program MBG, khususnya dalam penerapan gizi seimbang bagi keluarga. Program MBG harus tetap dikelola tenaga profesional yang memiliki kompetensi di bidangnya.

"TP PKK Jambi ikut memantau pelaksanaan program MBG ini, terutama memantau gizi seimbang. Namun kita percaya kepada para pengelola SPPG. Mereka sudah menyiapkan ahli-ahli gizi yang mumpuni,”kataya.

Topik:

MakanBergiziGratis