Wali Kota Bekasi Awali Apel Dengan Mengheningkan Cipta untuk Korban Aksi Unjuk Rasa

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 1 September 2025 11:57 WIB
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Pimpin Upacara Apel Pagi, Senin (1/9) (Foto: Dokpim)
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Pimpin Upacara Apel Pagi, Senin (1/9) (Foto: Dokpim)

Kota Bekasi, MI - Heningkan Cipta, Kata Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, membukan upacara apel pagi, Senin (1/9) sebagai bentuk doa bersama bagi para korban meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka dalam peristiwa aksi unjuk rasa beberapa hari terakhir.

Dalam sambutannya, Tri Adhianto menyampaikan rasa duka mendalam atas jatuhnya korban, baik dari kalangan petugas pengamanan maupun masyarakat. Tercatat, tiga ASN di Makassar meninggal dunia, seorang pengemudi ojek online bernama Affan juga harus berpulang, serta sejumlah korban luka akibat kericuhan yang terjadi, termasuk kebakaran gedung DPRD.

“Peristiwa ini bukan hanya melukai fisik, tetapi juga mental kita sebagai bangsa. Mari kita niatkan doa terbaik agar arwah mereka mendapat tempat mulia di sisi Tuhan. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan,” kata Tri Adhianto.

Tri menekankan, atribut dan simbol kenegaraan harus tetap menjadi pengendali semangat aparatur sipil negara (ASN) dalam menghadapi situasi sulit, menjaga keamanan, serta memastikan kenyamanan dan pelayanan publik yang optimal bagi masyarakat.

Ia menegaskan, tindakan anarkis seperti perusakan fasilitas publik bukanlah bentuk penyampaian aspirasi yang baik, justru merugikan semua pihak. 

Tri Adhianto juga sampaikan terima kasih kepada Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, RT, RW, Tokoh Pemuda atas kebersamaannya menjaga wilayah untuk Kota Bekasi agar menghindari bentrok kepada pendemo agar tidak merusak fasilitas umum yang telah dibangun.

“Apa yang terjadi tadi malam bukanlah aspirasi, melainkan pengrusakan yang menimbulkan kekacauan. Terima kasih kepada para ketua RT, RW, dan masyarakat yang ikut menjaga lingkungan. Tidak ada keuntungan dari tindakan anarki, karena gedung dan fasilitas itu dibangun dari pajak yang kita bayarkan bersama,” tegasnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Bekasi mengerahkan seluruh perangkat daerah untuk siaga yakni Satpol PP dan Damkar menjaga objek vital kota, Dinas Lingkungan Hidup memastikan kebersihan hingga dini hari, Dishub memonitor arus lalu lintas, dan Dinas Sosial menyiapkan konsumsi bagi petugas siaga siang dan malam.

“Pemkot Bekasi menjadi garda terdepan, bahu-membahu menjaga ketertiban. Kita sambut dengan baik teman-teman yang ingin menyampaikan aspirasi, namun sebagai pejabat publik kita harus santun, menolak segala bentuk kekerasan. Itu juga sudah menjadi deklarasi bersama tokoh agama, masyarakat, dan ormas,” tutup Tri Adhianto. (M.Aritonang/Dokpim)

Topik:

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto