Rp58,96 Miliar Digelontorkan DKP Malut untuk Perkuat Ekonomi Pesisir

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 27 September 2025 18:00 WIB
Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Malut (Foto: Dok/Jainal).
Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Malut (Foto: Dok/Jainal).

Sofifi, MI - Gubernur Malut, Sherly Tjoanda Laos, menegaskan pentingnya optimalisasi anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Malut agar benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat pesisir dan nelayan. Penekanan itu disampaikan saat memimpin rapat teknis bersama jajaran DKP di Sofifi, baru-baru ini.

Sherly mengingatkan, anggaran sebesar Rp58,96 miliar yang telah dialokasikan tahun ini harus digunakan secara efisien dan berorientasi pada hasil. Ia meminta seluruh program segera dijalankan tanpa menunda.

“Segera jalankan program. Fokus pada hasil yang bisa langsung dirasakan rakyat. Jaga integritas, transparansi, dan bertanggung jawablah terhadap setiap rupiah yang digunakan,” tegas Sherly.

Sejumlah program strategis DKP tahun ini meliputi pembangunan coldstorage berkapasitas 20 ton di Halmahera Timur, Kepulauan Sula, dan Halmahera Selatan. Masing-masing proyek bernilai Rp2,8 miliar dan ditujukan untuk menjaga kualitas hasil tangkapan nelayan.

Selain itu, juga dibangun pabrik es berkapasitas 5 ton di Desa Bajo, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, serta di Desa Dabo, Kecamatan Maba Utara, Kabupaten Halmahera Timur. Keduanya masing-masing menelan anggaran Rp3 miliar guna mendukung rantai pasok dingin (cold chain).

Program lain yang menjadi perhatian adalah pengadaan armada tangkap berukuran 1-3 GT di seluruh kabupaten/kota, termasuk Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, dan Morotai, dengan nilai lebih dari Rp19 miliar. DKP juga menyiapkan pengadaan rumpon laut dalam, budidaya rumput laut, dan alat tangkap modern untuk memperkuat usaha perikanan skala kecil dan menengah.

Sherly menambahkan, selain pembangunan infrastruktur perikanan, pemerintah juga fokus pada aspek keberlanjutan. Hal ini diwujudkan melalui pengembangan sarana budidaya air payau, air tawar, serta pengolahan hasil laut, termasuk rehabilitasi fasilitas pengolahan di Dufa-Dufa dan Wainin.

“Sinergi lintas sektor, percepatan eksekusi, dan tata kelola yang bersih akan menjadi kunci keberhasilan program DKP di tahun ini,” tandas Sherly. (Jainal Adaran)

Topik:

Gubernur Malut Sherly Tjoanda DKP Malut