Update Ponpes Al Khoziny Ambruk: 9 Meninggal, 54 Masih Dicari

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 3 Oktober 2025 1 jam yang lalu
Musala ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Dok MI)
Musala ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Dok MI)

Sidoarjo, MI - Jumlah korban meninggal akibat ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Jumat (3/10/2025) siang, korban tewas meningkat menjadi sembilan orang, setelah sebelumnya hanya lima orang.

Meski begitu, tim SAR gabungan masih berjuang menemukan 54 santri yang dilaporkan hilang dalam musibah ini. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut total korban terdampak mencapai 166 orang.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian. Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia,” jelas Abdul, Jumat (3/10/2025).

Korban luka kini mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit di Jawa Timur, seperti RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, hingga RS Sakinah Mojokerto.

Sebagian besar pasien telah pulang setelah menjalani perawatan, sementara lainnya masih dirawat inap. Beberapa korban juga tercatat meninggal dunia saat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit tersebut.

Untuk mempercepat evakuasi, BNPB menyalurkan dukungan logistik dan peralatan medis berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, dan 250 set APD. Selain itu, insentif operasional juga diberikan kepada personel gabungan yang bertugas selama tujuh hari penuh.

Tak hanya itu, sejumlah alat berat dan kendaraan operasional turut dikerahkan ke lokasi bencana, di antaranya 3 unit crane, 1 excavator breaker, 30 dump truck, 4 set alat pemotong beton, dan 30 ambulans. BNPB juga menyiapkan anggaran khusus agar operasi evakuasi berjalan lancar, dengan estimasi berlangsung hingga sepekan ke depan.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, BNPB, TNI, Polri, BPBD Jawa Timur, serta relawan masih terus berjibaku mengevakuasi korban dari bawah puing-puing bangunan. 

Hingga Jumat sore, pencarian tetap berlangsung dengan mengandalkan alat berat, menyusul hasil upaya manual sebelumnya yang tidak lagi menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan.

Peristiwa runtuhnya musala di Ponpes Al Khoziny pada Senin (29/9/2025) sore meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi masyarakat luas. 

Topik:

musala-ambruk ponpes-al-khoziny sidoarjo