Tawuran Pelajar di Jalan Baru, Polisi Amankan Sembilan Remaja di Kota Jambi

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 12 Oktober 2025 4 jam yang lalu
Kapolsek Jambi Timur AKP Edi Mardi bersama anggotanya menunjukkan barang bukti senjata tajam yang disita dari para pelajar pelaku tawuran saat konferensi pers di Mapolsek Jambi Timur, Sabtu (11/10/2025) (Foto: Dok/MI/Istimewa)
Kapolsek Jambi Timur AKP Edi Mardi bersama anggotanya menunjukkan barang bukti senjata tajam yang disita dari para pelajar pelaku tawuran saat konferensi pers di Mapolsek Jambi Timur, Sabtu (11/10/2025) (Foto: Dok/MI/Istimewa)

Jambi, MI – Aksi tawuran antar kelompok pelajar kembali terjadi di Kota Jambi. Tim gabungan dari Resmob Polda Jambi, Jatanras Polresta Jambi, dan Unit Reskrim Polsek Jambi Timur berhasil mengamankan sembilan pelajar yang terlibat bentrokan di kawasan Jalan Baru, Kota Jambi, pada Jumat malam, 10 Oktober 2025.

Penangkapan para pelajar itu dilakukan tak lama setelah video aksi tawuran mereka beredar luas di media sosial. Dalam rekaman yang viral tersebut, tampak sekelompok remaja mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam jenis enggrek. Mereka tampak melaju dengan kecepatan tinggi di kawasan Jalan Lingkar Timur II, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Paal Merah, sambil menantang kelompok lain.

Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Sutan Binaga Siregar melalui Kapolsek Jambi Timur AKP Edi Mardi mengatakan, tim langsung bergerak begitu mengetahui adanya video viral tersebut. “Begitu video itu menyebar di media sosial, kami langsung lakukan penyelidikan dan bergerak cepat ke lokasi. Dalam waktu singkat, sembilan pelajar berhasil diamankan,” ujar AKP Edi Mardi, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Dalam operasi itu, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya senjata tajam, telepon genggam, serta beberapa unit sepeda motor yang digunakan dalam aksi tawuran. Dari hasil pemeriksaan, diketahui para pelajar ini tergabung dalam kelompok motor bernama SPRIPAT, yang beranggotakan sekitar 12 orang. Mereka terlibat bentrokan dengan kelompok lawan yang jumlahnya lebih banyak, sekitar 20 orang.

“Karena kalah jumlah, kelompok SPRIPAT akhirnya melarikan diri setelah tawuran berlangsung singkat. Syukurlah tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian ini,” jelas Kapolsek.

Setelah diamankan, pihak kepolisian memanggil orang tua masing-masing pelajar ke Polsek Jambi Timur untuk menyaksikan langsung proses pembinaan. Suasana haru sempat terjadi di ruang pemeriksaan ketika salah satu pelajar menangis dan meminta maaf kepada orang tuanya. “Kami berharap peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Jangan sampai anak-anak muda kita terjerumus ke dalam perilaku yang bisa merusak masa depan,” tambahnya.

Polisi juga mengimbau agar pihak sekolah dan orang tua lebih proaktif dalam memberikan pengawasan serta pembinaan kepada anak-anak mereka. Fenomena kelompok motor yang melibatkan pelajar, menurut AKP Edi Mardi, menjadi perhatian serius pihak kepolisian karena berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

“Kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan atau dianggap sepele. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, lurah, dan camat untuk melakukan langkah pencegahan. Jangan sampai aksi tawuran ini menjadi budaya baru di kalangan pelajar,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa pihak kepolisian akan menindak tegas jika ke depannya aksi serupa kembali terjadi. “Kami tak segan melakukan tindakan hukum jika ditemukan pelanggaran berat, apalagi jika sampai ada korban. Tapi saat ini, pendekatan kami lebih kepada pembinaan agar mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama,” pungkas AKP Edi Mardi.

Topik:

Polda Jambi Tawuran Pelajar