Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga Dinonaktifkan usai Tampar Siswa yang Ketahuan Merokok

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 15 Oktober 2025 8 jam yang lalu
Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga (Foto: Repro)
Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga (Foto: Repro)

Lebak, MI - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menonaktifkan Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitri. Langkah ini diambil setelah muncul dugaan tindakan kekerasan terhadap siswa yang berujung pada aksi mogok belajar massal di sekolah tersebut.

Kasus ini mencuat usai ratusan siswa SMAN 1 Cimarga kompak menolak mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Senin (13/10/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap Dini yang diduga menampar seorang siswa kelas XII berinisial ILP (17) karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

"Kami minta semua siswa kembali belajar dan untuk permasalahan kepala sekolah yang dinonaktifkan kini tengah dilakukan pemeriksaan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Adang Abdurrahman saat meninjau SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak, Selasa (14/10/2025). 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten meminta para siswa kembali mengikuti kegiatan belajar pada Rabu (15/10/2025). Pemerintah menegaskan bahwa pemulihan aktivitas belajar mengajar menjadi prioritas utama setelah insiden yang terjadi.

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah Kosim Ansori menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan orang tua siswa dan meminta anak-anaknya untuk kembali melakukan KBM di sekolah. 

"Kita cukup prihatin dengan kondisi ini. Kami bersama Dindikbud Banten, orangtua siswa dan sekolah berusaha menyelesaikan permasalahan ini. Apalagi kepala sekolah sudah dinonaktifkan," ujarnya.

Kronologi Kepala Sekolah Tampar Siswa yang Ketahuan Merokok

Insiden bermula ketika siswa kelas XII SMAN 1 Cimarga berinisial ILP diketahui merokok di area kantin belakang sekolah oleh Kepala Sekolah. Saat menegur, Kepala Sekolah disebut menggunakan kata-kata kasar.

"Ngerokok di (kantin) belakang, ketahuan kepala sekolah, dan kepala sekolah mengingatkan dengan bahasa 'goblok' yang mungkin biasa di sana,” ucap Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Banten, Luqman saat dikonfirmasi, Selasa (14/10/2025).

Karena ketahuan merokok, LP sempat kabur dan dikejar oleh Kepala Sekolahnya. Saat ditangkap, Kepsek pun sempat menanyai ILP alasannya merokok. Namun, karena kesal dia pun memukul pipi siswa tersebut.

"Tapi ada mengeplak, enggak tahu kencang atau enggak, saya enggak tahu. (Itu) pengakuan dari kepala sekolah," ujar Luqman.

Setelah mengetahui anaknya menjadi korban kekerasan di sekolah, ibu dari ILP langsung melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Ia menegaskan tidak bisa menerima tindakan kepala sekolah yang melakukan kekerasan terhadap anaknya yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

"Saya enggak puas, enggak ridho sampai anak saya ditampar, saya pingin ke jalur hukum pokoknya," ucap ibu ILP.

Pengakuan Kepala Sekolah 

Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitri, buka suara terkait dugaan penamparan salah satu siswanya. Ia mengakui sempat memukul, namun menegaskan tindakannya tidak dilakukan dengan keras dan terjadi secara spontan karena emosi sesaat.

"Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," ujar Dini kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).

Dini menjelaskan, insiden itu terjadi saat kegiatan Jumat Bersih di sekolah, yang seharusnya diikuti oleh seluruh siswa. Namun, siswa yang bersangkutan justru terlihat merokok di area kantin.

Ia pun menegur siswa tersebut, tetapi sang murid membantah telah merokok. "Kamu merokok. 'Nggak, Bu'. Langsung nggak ada di tangannya rokoknya. Cari (puntung rokoknya) Ibu lihat. Yang ngebuat (saya) marah itu ngebohong," imbuhnya.

Topik:

sman-1-cimarga kepsek-dinonaktifkan lebak