Akhirnya, Gubsu Bobby Nasution Sepakat Keluarkan Surat Rekomendasi Tutup PT Toba Pulp Lestari

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 25 November 2025 4 jam yang lalu
Gubernur Sumatra Utara (Gubsu) Bobby Nasution (kiri) (Foto: Istimewa)
Gubernur Sumatra Utara (Gubsu) Bobby Nasution (kiri) (Foto: Istimewa)

Medan, MI - Akhirnya, Gubernur Sumatra Utara (Gubsu) Bobby Nasution, sepakat mengeluarkan surat rekomendasi untuk menutup operasional PT Toba Pulp Lestari yang ada di Desa Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba. 

Kesepakatan itu terjadi setelah rapat selama hampir dua jam dengan Sekretariat Bersama (Sekber) Gerakan Oikumenis untuk Keadilan Ekologis, Ephorus HKPB, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, dan Masyarakat Adat di Kantor Gubernur Sumatera Utara di Jalan Diponegoro, Senin (24/11/2025). 

"Yang pasti kesimpulannya disampaikan, kami dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan mengeluarkan surat rekomendasi (tutup TPL) kepada pemerintah pusat," kata Bobby Senin sore.

Adapun PT TPL ini berada di Sumatera Utara atau terletak di 12 kabupaten. 

Menurut kesepakatan mereka dalam pertemuan, surat rekomendasinya nantinya merupakan hasil diskusi antara seluruh pihak, termasuk dari Sekber, Pemerintah Kabupaten, dan Forkopimda. 

Bobby mengatakan mereka akan melihat, termasuk di dalamnya harus ada pandangan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. 

"Ini harus sama-sama kami sepakati. Saya bilang tadi, kalau persoalan tutup, kami hanya boleh merekomendasikan, termasuk pandangan-pandangan bagaimana dengan tenaga kerja di sana, ada solusinya juga," jelas Bobby. 

Diketahui bahwa pertemuan ini dilakukan setelah dua pekan sebelumnya, Senin (10/11/2025), ribuan masyarakat korban konflik dengan TPL, termasuk dari Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Toba, Samosir, Simalungun, dan Dairi, melakukan demonstrasi ke kantor Gubernur Sumut. 

Dalam aksi ini, massa membawa sejumlah alat peraga, seperti gondang Batak, ulos, hingga berbagai macam spanduk dan poster yang berisi tuntutan, termasuk "Selamatkan Tanah Batak. Tutup TPL". 

Saat itu, Direktur Program Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), Rocky Pasaribu, mengatakan ingin memastikan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menutup PT TPL. 

"Kami ingin memastikan Gubernur menutup TPL. Sampai Gubernur datang menjumpai kami," kata Rocky.

Gerakan ini adalah gerakan kolektif dari warga yang sudah menderita akibat kekerasan dari perusahaan PT TPL.

Massa aksi tidak hanya mahasiswa, tetapi juga dari masyarakat yang ada di sekitar Danau Toba, hingga warga Tapanuli Selatan.

Topik:

Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution PT Toba Pulp Lestari PT TPL