Penonton Olimpiade Tokyo Dibatasi untuk 10.000 Orang

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 17 Juni 2021 18:04 WIB
Jakarta, Monitorindonesia.com — Pemerintah Jepang menetapkan jumlah penonton yang diizinkan menyaksikan langsung Olimpiade Tokyo paling banyak hanya 10.000 orang pada musim panas ini. Keputusan itu diambil setelah keadaan darurat Covid-19 di Tokyo dan wilayah lain negara itu yang akan berakhir pada 20 Juni akhirnya diperpanjang hingga akhir Agustus. "Penting bagi kami untuk mempertahankan langkah-langkah anti-infeksi menyeluruh untuk mencegah peningkatan kembali kasus Covid-19, terutama karena kami mempertimbangkan penyebaran varian Delta," kata Yasutoshi Nishimura, menteri yang mengawasi virus Corona Jepang kepada panel penasihat pemerintah seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (17/6/2021). Tokyo, Osaka, dan delapan wilayah lainnya telah melarang bar dan restoran menjual minumal beralkohol dan harus tutup pada pukul 8 malam. Petugas keamanan juga melarang perjalanan yang tidak penting dan perusahaan didorong untuk mengizinkan karyawan bekerja dari rumah. Nishimura, yang merangkap sebagai menteri ekonomi, mengatakan terlalu dini untuk berasumsi bahwa tindakan darurat itu akan dicabut pada tanggal 20 Juni mendatang. Alasannya, jumlah tempat tidur di rumah sakit tidak mmemadai akibat lonjakan pasien Covid-19. “Sekarang adalah waktu yang penting untuk menyerukan kepada masyarakat untuk menekan infeksi dan mengambil inisiatif demi ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang stabil,” katanya. Takaji Wakita, kepala panel ahli penasihat kementerian kesehatan, memperingatkan kemungkinan lonjakan infeksi dalam waktu dekat karena orang menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah mereka di beberapa daerah. Sumber : TheGuardian.com #Olimpiade Tokyo #Penonton Olimpiade Tokyo Dibatasi

Topik:

Olimpiade Tokyo