Pemimpin Pasca Jokowi, Jangan Jarkoni (Iso Ngajar, Gak Bisa Nglakoni)

No Name

No Name

Diperbarui 12 September 2023 10:49 WIB
Oleh : Yudi Syamhudi Suyuti/Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) PILRES 2024 tidak lama lagi. Tugas Partai Politik sebagai pengusung Capres-Cawapres perlu meyakinkan ke Rakyat Warga sebagai Pemilih, agar tidak memilih Capres-Cawapres yang Jarkoni. Jarkoni itu Iso Ngajar, Ora Iso Nglakoni (Bisa Menggurui, Tapi Nggak Bisa Ngejalanin). Ini sangat penting, ditengah persaingan politik kandidat. Sederhana saja sebetulnya, Capres-Cawapres pasca Jokowi harus mampu membuat program berkelanjutan dari Jokowi sekaligus menyempurnakannya dan mengaitkan program-program barunya, hingga Rakyat merasakan hasilnya secara konkrit. Tentu ada beberapa hal sektor fundamental yang perlu dicapai untuk tindakan berkelanjutan dan penyempurnaan. Sektor-sektor ini menyangkut politik, ekonomi, sosial, lingkungan hidup dan pertahanan keamanan. Dengan orientasi pencapaian civilian direction (arahan sipil) yang kuat, dimana Rakyat Warga menjadi subyek utama dalam pembangunannya di segala sektor secara demokratik. Pembangunan infrastruktur, hilirisasi, IKN Nusantara yang merupakan 3 program strategis Jokowi membutuhkan penjelasan konkrit, rasional dan demokratik untuk membuat program-program tersebut berkelanjutan sekaligus tersempurnakan. Sehingga Calon Pemimpin mendatang tidak hanya bicara Jarkoni ke Rakyat. Program-program tersebut harus manifest menjadi sumber kekuatan kemakmuran dan kemajuan Rakyat, Bangsa dan Negara di tingkat lokal, nasional dan global. Untuk itu, Para Calon Pemimpin harus mampu menjawab tantangan-tantangan ini. Capres-Cawapres yang saat ini telah ditetapkan oleh Rapimnas PPP, yaitu Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno merupakan Bakal Calon Pemimpin yang paling mampu untuk menjawab tantangan-tantangan Indonesia ke depan, Paska Jokowi-Maruf. #Pemimpin Pasca Jokowi, Jangan Jarkoni (Iso Ngajar, Gak Bisa Nglakoni)