Junimart Sarankan Rocky Gerung Bangun dari Mimpi Lalu Cuci Muka

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 16 Oktober 2021 17:15 WIB
Monitorindonesia.com - Politikus PDI-Perjuangan, Junimart Girsang menyarankan Rocky Gerung segera bangun dari mimpi lalu cuci muka dan perhatikan kondisi sekitar. Hal itu disampaikan Junimar merespons pernyataan Gerung yang menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani bodoh di mata milenial. "Saran saya sebaiknya Rocky Gerung bangun dari mimpi tidurnya, lalu cuci muka. Nah, setelahnya, perhatikan di sekeliling. Masih Covid-19. Saat ini belum momen untuk kampanye pemilu. Semua pihak baik itu kader dari PDI-Perjuangan, bahkan Ibu Puan dan Pak Ganjar bersama-sama pemerintah sedang fokus meminimalisir pencegahan, penyebaran covid, termasuk melakukan vaksinasi di daerah-daerah," ujar Junimart, Sabtu, (16/10/2021) . "Justru mereka (Mbak Puan dan Mas Ganjar) tidak etis jika di masa saat sekarang ini sudah berkampanye. Karena mereka bukan pengangguran, tetapi sebaliknya Mas Ganjar adalah seorang Gubernur dan Mbak Puan sebagai Ketua DPR RI. Mereka adalah orang yang berintegritas, memiliki tugas dan kewajiban penuh memperhatikan kepentingan rakyat," tambah Junimart. Dengan kondisi demikian, Junimart memandang, logika berpikir Rocky Gerung seperti ini tidak perlu diperdebatkan. Junimart menilai, frameof reference-nya memang sudah eror. "Karakternya melekat dengan sifat over acting, cari perhatian. Saya ibaratkan RG ini bila lampu sedang merah dia jalan, hijau berhenti, dan kuning kebingungan. Pernyataannya menurut saya, selalu bertolak belakang dengan kenyataan," lanjutnya. Lebih lanjut, Junimart mengungkapkan hingga saat ini PDI-Perjuangan masih belum memutuskan kandidat calon ptesiden yang akan diusung pada Pemilu 2024 mendatang. Sehingga tidak ada kekonyolan politik seperti banteng vs celeng sebagaimana diungkapkan Rocky Gerung. "Semua kader partai tanpa kecuali wajib taat, tegak lurus kepada aturan dan perintah partai. Mengenai keputusan capres atau cawapres sesuai hasil kongres kami di Bali itu menjadi kewenangan penuh Ketua Umun Megawati Soekarnoputri," terang Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu. Sebelumnya Rocky Gerung dalam diskusi 'Memprediksi Kemunculan Capres ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid (Jawa Bali - Non Jawa Bali)' yang digelar KedaiKOPI, Jumat (15/10/21). Dia mengatakan para kaum milenial ingin tokoh-tokoh politik unjuk gigi dalam hal akademis. Misalnya terkait dengan society 5.0 yang membahas gender equality hingga human rights. "Padahal kami milenial yang 2024 nanti akan memilih mau lihat pertengkaran akademis di dunia politik Indonesia sama seperti pertengkaran di luar negeri. Soal gender equality, new kind of economy. Kok kita nggak denger ya Puan ngomong itu. Om yang rambutnya kayak bintang film putih itu, Ganjar Pranowo, ngomong itu. Kok kita nggak lihat Kang Emil ngomong itu," tutur Rocky Gerung. "Society 5.0 isinya intellectuality, human right, gender equality. Mereka nggak dapet itu," imbuh dia. Karena itulah, kata Rocky, bagi milenial yang sedang belajar di perguruan tinggi luar negeri itu menganggap Ganjar dan Puan Maharani adalah dua tokoh yang bodoh karena tidak pernah adu konsep politik global. "Jadi konyol kita berupaya menaikkan elektabilitas Ganjar, padahal bagi milenial itu orang bodoh. Demikian juga Puan. Sama, mereka anggap ini orang nggak ngerti new grammar of world's politic adalah gender equality, democracy, human rights," ujar Rocky Gerung. (Tar)                              

Topik:

rocky gerung Junimart Girsang