Jokowi Terlalu Banyak Membangun Sandiwara Politik

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 15 Oktober 2023 11:02 WIB
Jakarta, MI - Saat pidato di acara Rakernas Projo pada Sabtu (14/10), Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pesan kepada relawannya tersebut. Ada 3 pesan yang disampaikan Jokowi, yaitu ojo grusa-grusu, ojo kesusu dan jangan tergesa-gesa yang maknanya hampir sama. "Saya merasa aneh dengan pernyataan Jokowi tersebut dan hanya sebuah sandiwara pesan-pesan yang disampaikan tersebut," ujar pengamat politik, Fernando Emas, Minggu (15/10). Kata Fernando, hal itu karena Budi Arie selalu mengatakan bahwa Projo tegak lurus dengan Jokowi, sehingga saya meyakini bahwa keputusan Projo mendukung pencapresan Prabowo Subianto merupakan arahan dari Jokowi. Jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang diberikan kepada Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi merupakan apresiasi Jokowi atas ketaatan menjalankan perintah-perintah Jokowi. "Seperti menyuarakan jabatan presiden 3 periode oleh Projo yang saya yakini atas arahan dari Jokowi," lanjutnya. Selanjutnya mengenai Musra Relawan Jokowi yang sepertinya ingin dimanfaatkan Jokowi untuk diarahkan kepada Prabowo namun karena hasil Musra menempatkan Ganjar sehingga tidak jadi diputuskan dan diumumkan satu nama oleh Jokowi. "Ketidakhadiran Prabowo di Rakernas Projo juga saya yakini atas permintaan Jokowi, sehingga dapat mengeluarkan pernyataan bahwa calon yang didukung tidak hadir diacara Rakernas Projo. Terlalu bersandiwara," menurutnya. Fernando pun berharap Jokowi tidak semakin memperbanyak sandiwara dalam berpolitik yang seolah tidak memiliki hasrat untuk melanggengkan kekuasaan namun kenyataannya berbeda dan seolah ingin mewariskan kepada keturunannya. "Putusan Mahkamah Konstitusi pada Senin (16/10/2023) akan membuktikan, apakah sandiwara politik Jokowi akan tetap berlanjut atau tidak," tutup Direktur Rumah Politik Indonesia ini, (An) #Jokowi Terlalu Banyak Membangun Sandiwara Politik