Sekjen Prima Menyayangkan Penyesatan Pernyataan Prabowo Soal Upah Buruh

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 November 2023 14:52 WIB
Sekjen Prima Dominggus Oktavianus (Foto: Ist)
Sekjen Prima Dominggus Oktavianus (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Dominggus Oktavianus, menyayangkan penyesatan narasi terhadap pernyataan bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto soal upah buruh. 

Menurutnya, penyesatan narasi ini dilakukan oleh sejumlah kalangan dengan memenggal pernyataan untuk menunjukkan seolah Prabowo tidak paham persoalan buruh dan tidak berpihak pada buruh. Padahal kejadian sebenarnya adalah bertolak belakang. 

Dominggus menjelaskan bahwa konteks pernyataan Prabowo adalah subsidi beberapa kebutuhan dasar kaum buruh yang masuk dalam komponen upah seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, dan bahkan makan siang untuk anak-anak buruh. 

Dengan adanya subsidi terhadap komponen tersebut. lanjut Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran ini, maka akan meringankan pengusaha sekaligus membantu kaum buruh.

“Pernyataan pak Prabowo harus dilihat dalam kerangka strategi industrialisasi nasional. Lihat sejarah, tidak ada negara yang sukses melakukan industrialisasi tanpa peran negara mensubsidi kebutuhan-kebutuhan dasar sehingga kapitalisme industri dapat berkembang sampai tahap yang paling maju," ujar Dominggus, Sabtu (11/11).

Bahkan, lanjut dia, di negeri kapitalis seperti Amerika Serikat pada akhir abad 19 dan awal abad 20, negara berperan besar membangun infrastruktur untuk dapat menekan biaya produksi. 

"Sementara di Tiongkok sektor usahanya bisa semaju sekarang antara lain karena negara berperan sangat besar menutup komponen biaya upah melalui pendidikan dan kesehatan gratis selain stimulus lainnya,” ungkap Dominggus.

Sebagaimana diketahui, beberapa kalangan merespon pernyataan capres Prabowo Subianto mengenai persoalan upah yang disampaikan dalam kegiatan Sarasehan 100 Ekonom 2023 di Jakarta (10/11). 

Bermula dari pertanyaan Guru Besar FEB UI, Prof. Telisa Aulia Febianty, bagaimana mengatasi kepentingan buruh dan pengusaha dalam soal pengupahan, karena hal ini selalu menimbulkan kontroversi. 

Prabowo menjawab, pada intinya, bahwa persoalan upah akan diatasi pemerintah dengan mensubsidi sebagian komponen kebutuhan buruh sehingga buruh tidak perlu terlalu menuntut kenaikan upah kepada pengusaha. 

Pernyataan ini dipenggal hanya pada bagian bahwa buruh tidak perlu menuntut, sehingga membangun persepsi seolah Prabowo tidak berpihak kepada kaum buruh. 

“Kita harus membiasakan kampanye yang jujur dan sehat, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar mengenai gagasan para calon,” demkian Dominggus. (An)