Gibran Anggap Tudingan Ijazah Palsu Sebagai Hal Lucu

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 20 November 2023 23:01 WIB
Ijazah atas nama Wali Kota Surakarta sekaligus cawapres, Gibran Rakabuming Raka (Foto: Antrara)
Ijazah atas nama Wali Kota Surakarta sekaligus cawapres, Gibran Rakabuming Raka (Foto: Antrara)

Surakarta, MI - Wali Kota Surakarta sekaligus calon wakil presiden usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menganggap tudingan ijazah palsu dari beberapa pihak sebagai hal lucu. Ia mengaku tak merasa dirugikan akibat tuduhan tersebut.

"Enggak, saya anggap lucu-lucuan, karena baru sekarang dipermasalahkan," kata Gibran di Surakarta, Senin (20/11).

Gibran mengatakan jika ijazah yang dia miliki memang palsu, maka seharusnya hal itu dipermasalahkan sejak awal, yakni saat pendaftaran bakal pasangan capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

"Ini saya sudah upload (unggah) di KPU," kata putra sulung Joko Widodo itu.

Mengenai anggapan bahwa tudingan ijazah palsu tersebut merupakan bagian dari kampanye hitam, Gibran mengatakan itu merupakan hal biasa.

"Ya, biasa. Makanya, tak (saya) bawakan ijazahnya," imbuhnya.

Selain itu, terkait tudingan bahwa Gibran merupakan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK), dia menilai hal itu tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.

"Saiki usume (sekarang sedang marak tudingan) Gibran lulusan SMK, lha nek (kalau) lulusan SMK kenapa tho? Kan lulusan SMK juga bagus. Tetapi ini untuk sertifikat dan lain-lain, (ijazah) S1 ada di sini. Saya bawakan biar teman-teman media bisa lihat bentuk aslinya, pegang fisiknya," ujar Gibran sambil menunjukkan ijazah lulusan program sarjana miliknya. (DI/Ant)