Mahfud Ingatkan Mahasiswa, Pilih Pemimpin Jangan Hanya Sekadar Gimmick

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 7 Desember 2023 20:10 WIB
Menkopolhukam, Mahfud MD (Foto: Ist)
Menkopolhukam, Mahfud MD (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud M, mengingatkan mahasiswa untuk berperan aktif dalam memberi pemahaman kepada masyarakat agar memilih calon pemimpin yang menawarkan gagasan dan bukan sekadar gimmick.

Hal itudisampaikan Mahfud MD saat diskusi publik Generasi Muda Memilih: Wujudkan Pemilu 2024 Tanpa Golput berdama mahasisw yang disiarkan Youtube Kemenko Polhukam, Kamis, (7/12).

Awalnya Mahfud mendapat pertanyaan dari mahasiswa mengenai pengaruh gimmick politik ketimbang memilih berdasarkan gagasan rasional. Mahfud yang hadir melalui daring pun menjawab pertanyaan tersebut. 

"Justru itu tugas saudara yang intelek yang ada di kampus untuk memberi tahu kepada masyarakat bagaimana cara memilih pemimpin yang baik," kata Mahfud.

Dia tidak menyangkal bahwa masalah gimmick politik menjadi pembahasan banyak orang. Masalah yang menjadi perdebatan adalah apakah wajar apabila kampanye hanya mengedepankan gimik politik atau dibutuhkan kampanye dengan kedalaman substansi untuk membawa negara lebih maju di masa depan.

Mahfud mengatakan sebetulnya mahasiswa dan masyarakat dapat menilai sendiri urgensi substansi dan gimmick politik tersebut. Hal yang lebih penting adalah masyarakat menggunakan hak pilih dengan mempertimbangkan penilaian visi, misi, dan gagasan yang ditawarkan calon pemimpin. 

"Apakah gimmick itu mewakili kepentingan saudara atau tidak, apakah di balik gimmick itu memang ada sesuatu yang besar yang diperjuangkan, saudara bisa menilai sendiri, yang terpenting adalah saudara memilih dengan terlebih dahulu memberi penilaian," ujar Mahfud.

Pada kesempatan yang sama, Mahfud mengingatkan kepada pemilih muda untuk tidak menjadi golongan putih (golput) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 karna satu suara saha memiliki manfaat besar untuk masa depan bangsa.

Mahfud berpesan agar masyarakat dapat memilih calon pemimpin secara selektif, terutama tidak terbawa arus atau euforia sesaat. Dia juga meminta seluruh komunitas akademik ikut mengambil peran aktif dalam kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Mahasiswa sebagai pemilik potensial harus mampu menjadi agent of change, agar para generasi muda tidak mudah terpengaruh dengan berita bohong yang berseliweran di media sosial dan bertujuan untuk merusak semangat persatuan serta menimbulkan rasa ketakutan dan kepanikan di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya. (DI/Ant)