Gibran: Kalau Mau Kampanye Tertib, Jangan Pakai Knalpot Brong

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 1 Januari 2024 12:07 WIB
Gibran Rakabuming Raka (Foto: Dok MI)
Gibran Rakabuming Raka (Foto: Dok MI)

Solo, MI - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengimbau para relawannya untuk tidak menggunakan knalpot brong saat melakukan kampanye. Selain itu, dia juga meminta relawannya agar tidak terpancing situasi setelah relawan calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, diduga menjadi korban pemukulan anggota TNI.

"Pokoknya jangan terpancing. Pokoknya yang aman semua. Kalau mau kampanye tertib. Jangan pakai knalpot brong," kata Gibran usai mengunjungi Car Free Night (CFN), Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (1/1) dini hari.

Ia mengatakan kasus pemukulan itu terjadi di Kabupaten Boyolali dan menyarankan agar kasus tersebut diproses secara hukum."Monggo, itu yang Boyolali saja," kata Gibran.

Diberitakan, tujuh relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, diduga menjadi korban penganiayaan oleh anggota TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh di Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, Sabtu (30/12).

Akibatnya, lima relawan menjalani rawat jalan dan dua lainnya dirawat intensif di rumah sakit. Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Para relawan tersebut dilaporkan menggunakan knalpot brong saat peristiwa terjadi, dan berujung adanya dugaan penganiayaan saat anggota melakukan olahraga voli. Menurut Wiweko, motif sementara penganiayaan adalah kesalahpahaman.

"Informasi sementara yang diterima bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas. Karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," pungkasnya. (LA)