Hadiri Debat Capres Kedua, Komisi I DPR Tegaskan Hal Ini
![Aldiano Rifki](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/XNyI5VRYut5ImW6o0Y2dgeozbFJ6AXnHLqpUBp2P.jpg )
![Hadiri Debat Capres Kedua, Komisi I DPR Tegaskan Hal Ini Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/86d15d22-ef1e-46a0-a23c-0c63decfb7c0.jpg)
Jakarta, MI - Debat calon presiden (capres) kedua akan digelar hari Minggu (7/1) malam. Debat tersebut akan mengambil tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. Debat ini akan mempertemukan tiga capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Anies Baswedan
Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon mengungkapkan bahwa pihaknya ingin melihat sejauh mana ketiga calon presiden memahami dan bisa menjawab tantangan dari ancaman potensial, maupun ancaman nyata terhadap Indonesia. Baik yang dari luar, dari regional, maupun dari dalam.
"Jadi ini sangat strategis, maka kita hadir di sini. Jadi, kita ingin mendengar langsung dari pak Prabowo, mas Ganjar, dan mas Anies. Bukan karena menghafal. Tapi kita bisa melihat nanti sejauh mana dukungan real, dukungan fiskal juga," kata Effendi Simbolon.
Karena, menurutnya, sejak orde lama hampir tidak pernah membangun kekuatan pertahanan. Karena tidak pernah didudukkan, padahal ancaman nyata itu setiap saat.
"Mungkin melalui proxy, melalui ekonomi, dimana negara kita dalam tanda petik ya sudah terkondisi dengan pengaruh dari ekonomi global. Nah kita ingin dengar secara objektif," tegasnya.
Hal itu ia tegaskan, karena Effendi mengerti dan bisa melihat membandingkan, bahwa 25 tahun sejak reformasi keseriusan pemimpin bangsa masih dipertanyakan. "Nanti kita mementingkan kesejahteraan, kita lebih mementingkan ke masalah sosial, masalah-masalah yang selalu bandingannya tidak pernah equal," tukasnya.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Komisi I DPR Minta TNI-Polri Selidiki Bentrok Anggotanya di Pelabuhan Sorong Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anggota-komisi-i-dpr-ri-dave-laksono-foto-ist.webp)
Komisi I DPR Minta TNI-Polri Selidiki Bentrok Anggotanya di Pelabuhan Sorong
16 April 2024 10:49 WIB
![Catatan Anggota Komisi I DPR soal Istilah Organisasi Papua Merdeka (OPM) Anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Firkano (Foto: MI Repro Antara)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/dave-akbarshah-firkano.webp)
Catatan Anggota Komisi I DPR soal Istilah Organisasi Papua Merdeka (OPM)
11 April 2024 13:39 WIB
![Gudang Amunisi Meledak, DPR: TNI Harus Tanggung Jawab Kerusakan Rumah Warga Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid (Foto: Dhanis/MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/meutya-hafid.jpg)
Gudang Amunisi Meledak, DPR: TNI Harus Tanggung Jawab Kerusakan Rumah Warga
31 Maret 2024 16:15 WIB
![Kejagung Bakal 'Melahap' Perantara Uang Korupsi BTS Rp 70 M ke Komisi I DPR Nistra Yohan diduga perantara saweran uang korupsi BTS Kominfo Rp 70 M ke Komisi I DPR RI (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/keberadaan-nisatra-yohan-staf-ahli-wakil-ketua-komisi-i-dpr-ri-sugiono-masih-misteri-foto-dok-mi.jpg)
Kejagung Bakal 'Melahap' Perantara Uang Korupsi BTS Rp 70 M ke Komisi I DPR
30 Maret 2024 10:51 WIB
![Nistra Yohan Perantara Saweran Uang Korupsi BTS ke Komisi I DPR Tak Kunjung Ditangkap, FITRA: Nuansa Politis Makin Kuat! Nistra Yohan diduga perantara saweran uang korupsi BTS Kominfo Rp 70 M ke Komisi I DPR RI (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/48189a4b-1c26-4da0-8ecd-f90a9cbe590e.jpg)
Nistra Yohan Perantara Saweran Uang Korupsi BTS ke Komisi I DPR Tak Kunjung Ditangkap, FITRA: Nuansa Politis Makin Kuat!
28 Maret 2024 22:39 WIB
![Kuak Saweran Uang Korupsi BTS Diduga Mengalir ke Komisi I DPR, Tapi Kejagung "Agak Loyo" Buru Nistra Yohan! Keberadaan Nistra Yohan masih misteri, diduga perantara uang korupsi BTS Kominfo Rp 70 M ke Komisi I DPR (Foto: MI/Net/Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/07e3ef46-7f58-4596-ac6e-bd1c92bfc531.jpg)
Kuak Saweran Uang Korupsi BTS Diduga Mengalir ke Komisi I DPR, Tapi Kejagung "Agak Loyo" Buru Nistra Yohan!
26 Maret 2024 14:43 WIB