Ganjar Beri Skor 5 Kinerja Kemhan, Jokowi Buka Suara

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 8 Januari 2024 09:50 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo
Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons perihal calon presiden (capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, memberikan skor 5 atas kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Jokowi mengatakan, pemberian skor itu bisa ditanyakan langsung kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

"Tanyakan ke menteri pertahanan," kata Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Pamulang - Cinere - Raya Bogor, Senin (8/1).

Sebelumnya, capres Ganjar Pranowo memberikan skor 5 atas kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) saat ini. Hal itu disampaikan Ganjar, saat menjawab pertanyaan dari capres nomor urut 1 Anies Baswedan.

“5 juga. Saya punya datanya dan kemudian akan sampaikan. Maka di meja saya sudah saya siapkan data satu persatu. Namun demikian Mas Anies, tentu saja ada yang ingin saya sampaikan dari apa yang tadi sudah saya utarakan,” kata Ganjar, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan ketika ingin membangun sistem pertahanan Indonesia, maka dalam perencanaan tidak boleh gonta-ganti. “Kita mesti ajeg, musti konsisten".

Kedua, kata Ganjar, saat ini perlu mendengarkan betul-betul dari seluruh matra dalam perencanaan alutsistan negara.

“Maka seluruh proses perencanaannya harus bottom up. Sehingga saya ketemu dengan seseorang berpangkat cukup tinggi, pak kalau bapak kasih persenjataan kepada saya yang tidak saya butuhkan, sudah saya siapkan museum untuk saya taruh di sana," ujarnya.

Situasi seperti ini, lanjut Ganjar, tentu tidak mengenakkan. Namun, hal ini harus dibuka apapun kondisinya untuk perbaikan bangsa.

“Kritik autokritik itu menyehatkan tidak ada kok rasa dengki di hati saya, yang ada adalah bagaimana rasa cinta tanah air ini mesti kita wujudkan, agar kemudian kita betul-betul bisa menjadi negara kuat di banyak area dan kita berbicara di dunia internasional di segani,” jelasnya.

Ganjar pun mengatakan, bahwa Presiden Pertama Indonesia Soekarno atau Bung Karno telah menyampaikan, bahwa daulat politik itu wajib. 

“Berdikari dalam bidang ekonomi musti dituju. Dan kita punya kepribadian dalam kebudayaan, sekarang daulat ekonomi pertahanan kita mesti kita tunjukan,” ungkapnya.

“Maka ketika banyak perusahaan-perusahaan waktu itu yang sangat strategis dibikin, itu mimpi sejak dari lama pendiri bangsa agar kita menjadi negara kuat. Dan itulah yang sebenarnya kita-kita yang harus meneruskan itu,” tandasnya.