Presiden: Buka Data Pertahanan Tidak Seperti Toko Kelontong
![Dhanis Iswara](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/VoNo6JTUrDAPOfAguLpW0li1Z5jIpivBSpcblvgu.jpg )
![Presiden: Buka Data Pertahanan Tidak Seperti Toko Kelontong Presiden Joko Widodo (tengah) menyapa warga penerima manfaat saat meninjau penyaluran bantuan pangan beras di Serang, Banten, Senin (8/12) (Foto: Antara)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/15cb9e63-29a7-4121-9441-f6ff0999fc86.jpg)
Serang, MI - Presiden Joko Widodo menekankan data pertahanan, termasuk alat utama sistem senjata (alutsista), tidak dapat dibuka seluruhnya seperti toko kelontong karena menyangkut strategi besar negara.
"Nggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong, nggak bisa, nggak bisa, ya," kata Joko Widodo di sela kunjungan kerja di Serang, Banten, Senin (8/1).
Hal itu disampaikan Jokowi menyoal adanya calon presiden yang meminta data pertahanan dibuka secara transparan kepada publik dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1) malam.
Dia menekankan banyak hal yang berkaitan dengan pertahanan memang harus dirahasiakan karena menyangkut keamanan.
"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka, tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan karena ini menyangkut sebuah strategi besar negara," terangnya.
Dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1) malam, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan melemparkan kritik pembelian alutsista bekas kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan.
Ganjar dan Anies meyakini penggunaan alutsista bekas berisiko terhadap keselamatan prajurit. Ganjar bahkan meminta data dibuka transparan ke publik saat itu juga.
Walaupun demikian, Prabowo menjawab kritik itu. Dia menjelaskan pembelian alutsista tidak dilihat dari baru atau bekasnya, tetapi dari masa pakai-nya, misalnya, jam terbang (flying hour) untuk pesawat.
Prabowo juga menyampaikan bahwa data pertahanan tidak bisa dibuka begitu saja saat itu.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Komisi I DPR Sebut Anggaran Pagu Indikatif Kementerian Pertahanan Rp155 Triliun Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kGyX8V0Dmij2JTOb1f4tOIX1jiL7ulnJAGMF3it6.jpg)
Komisi I DPR Sebut Anggaran Pagu Indikatif Kementerian Pertahanan Rp155 Triliun
12 Juni 2024 15:44 WIB
![Bahas Anggaran Pertahanan 2025, Komisi I DPR Gelar Rapat Kerja Tertutup dengan Kemhan-Pimpinan TNI Gedung DPR RI (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/gedung-dpr-4.webp)
Bahas Anggaran Pertahanan 2025, Komisi I DPR Gelar Rapat Kerja Tertutup dengan Kemhan-Pimpinan TNI
12 Juni 2024 11:08 WIB
![Dugaan Suap IUP: Jatam Minta Jokowi Copot Menteri Bahlil, DPR Desak KPK Turun Tangan! Joko Widodo (kiri) dan Bahlil Lahadalia (kanan) beserta rombongan (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/3ab8f1cf-33ac-47cc-afdf-47cee09dfa67.jpg)
Dugaan Suap IUP: Jatam Minta Jokowi Copot Menteri Bahlil, DPR Desak KPK Turun Tangan!
6 Maret 2024 01:32 WIB
![Ribuan Pemuda Lakukan Aksi Penolakan Hak Angket di Depan Gedung DPR Aksi penolakan hak angket. (Foto: ANTARA)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/C6ItXEFSPzlh4K3mCVc95qSCMV0Ku7Zmenfcopm5.jpg)
Ribuan Pemuda Lakukan Aksi Penolakan Hak Angket di Depan Gedung DPR
1 Maret 2024 21:11 WIB
![Gelar Jenderal Kehormatan Diyakini untuk Menghapus Citra Buruk Prabowo Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/3075f4f8-6335-464f-9745-e8daa0276992.jpg)
Gelar Jenderal Kehormatan Diyakini untuk Menghapus Citra Buruk Prabowo
29 Februari 2024 18:05 WIB