Anies Minta Jokowi Sanksi Menteri Tak Netral Pemilu 2024

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 23 Januari 2024 07:32 WIB
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan
Jakarta, MI -  Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi), memberikan sanksi terhadap menteri-menteri yang tidak berlaku netral dalam Pemilu 2024.

"Presiden (Jokowi) bilang harus netral bukan? Ada yang berani menentang perintah itu? Kalau ada yang berani, apakah presiden diam saja?" kata Anies saat kampanye akbar di GOR Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (22/1).

"Kalau presiden sudah mengatakan harus netral, janganlah melawan presiden dan kalau ada yang tidak menaati presiden, maka beri sanksi pada yang tidak taat," tambahnya.

Menurut Anies, masyarakat menunggu ketegasan pemerintah dalam memberikan sanksi terhadap pejabat, yang tidak berlaku netral selama Pemilu 2024.

Kemudian, lanjut Anies, perlu dijelaskan pula secara lugas mengenai batasan-batasan yang tidak boleh dilakukan menteri, selama penyelenggaraan pemilu.

"Rakyat ini menunggu. Hey, kita udah tahu nih, ini forbidden, tidak boleh masuk kalau ada tanda forbidden. Terus kalau ada yang masuk (melanggar) diapain? Kita sanksi. Sanksinya apa? Tilang. Betul kan," tegas Anies.

Anies mengaku khawatir penyelenggaraan Pemilu 2024, akan menjadi hancur ketika banyak diwarnai pelanggaran tanpa ada penindakan.

"Kalau tidak diberi sanksi, artinya apa boleh? Habis itu kacau jalannya. Kenapa kacau? Ya, semua orang melanggar, forbidden," jelasnya.

Anies mengatakan jika banyak dugaan pelanggaran yang diabaikan, maka perbuatan serupa lainnya akan lebih banyak terjadi.

"Begitu ada satu pelanggaran dibiarkan, maka pelanggaran lain akan menyusul lebih banyak lagi," tandasnya.