Soal Pernyataan Presiden Boleh Berpihak, DPR: Biar Rakyat yang Menilai

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 27 Januari 2024 21:31 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Ist)
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menanggapi soal pernyataan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan bahwa presiden boleh berpihak dan berkampanye untuk salahsatu pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2024.

Kata Puan, meskipun apa yang disampaikan oleh presiden itu sudah sesuai aturan konstitusi. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya kepada penilaian rakyat atas pernyataan Jokowi.

"Biar rakyat yang menilai presiden itu apakah menjadi presiden Republik Indonesia? Ataukah kemudian diperbolehkan untuk memihak," kata Puan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/1).

Seperti diketahui, presiden Jokowi meluruskan pernyataannya karena telah menimbulkan polemik dan kegaduhan. Akibat pernyataan Jokowi itu, publik pun gempar dan memunculkan stigma-stigma negatif kepada presiden.

Untuk itu, agar tidak terjadi kegaduhan yang lebih luas lagi, Jokowi pun meluruskan pernyataan tersebut bahwa dirinya hanya menjawab pertanyaan dari wartawan soal menteri non-partai politik yang ikut dalam kampanye.

"Saya hanya menyampaikan peraturan perundang-undangan karena ditanya," kata Jokowi dalam siaran persnya, Jumat (26/1).

Kata Jokowi, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum pada pasal 299 dan 281, jelas dikatakan bahwa kepala negara memiliki hak untuk melakukan kampanye.

"Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 jelas menyampaikan pasal 299 bahwa presiden dan wakil presiden mempunyai hak melaksanakan kampanye. Dalam Pasal 281 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, juga diatur mengenai tidak boleh menggunakan fasilitas dalam jabatan, kecuali fasilitas pengamanan dan menjalani cuti di luar tanggungan negara," ungkapnya.

"Jadi yang saya sampaikan undang-undang mengenai pemilu, jangan ditarik kemana-mana," tambah Jokowi.

Untuk itu, kata Jokowi, ia meminta publik agar tidak menggiringnya lagi kepada hal-hal yang membuat kegaduhan dalam stabilitas politik, karena menurutnya apa yang sudah disampaikannya ini sudah sangat jelas.

"Sudah jelas semuanya kok jangan ditarik kemana-mana, jangan di interpretasikan kemana-mana," jelasnya. (DI)