Hasto Sebut Hasil Pemilu Karena Bansos Effect, Habiburokhman: Seperti Nenek-nenek Nyinyir

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 26 Maret 2024 13:45 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman (Foto: MI/Dhanis)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut hasil Pemilu 2024 adalah hasil bantuan sosial (Bansos effect) dan bukan Jokowi effectt. 

Menurutnya Hasto masih belum dapat move on atas kekalahan pasangan Ganjar-Mahfud di Pemilu presiden (Pilpres) 2024, sehingga dengan sengaja melontarkan pernyataan demikian. 

"Saya nggak ngerti ya pak Hasto ya, mungkin ini salah satu dari segelintir elite yang belum move on," kata Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Habiburokhman lantas mempertanyakan isi hati Hasto, sebab kata dia, narasi yang disampaikan oleh Hasto tak memiliki bukti dan argumentasi yang kuat. 

"Ada persoalan apa di hati sanubari beliau, karena narasi-narasi yang pak Hasto sampaikan adalah narasi tanpa bukti, narasi tanpa argumentasi yang kuat," ujarnya. 

Habiburokhman pun berkelakar, apa yang disampaikan Hasto seperti ibarat nyinyiran yang disampaikan oleh nenek-nenek.

"Seperti nyinyiran nenek-nenek, tapi ya nggak apa-apa lah, nenek-nenek kan kita hormati, apapun itu kita hormati pak Hasto, nenek-nenek kita hormati," kelakarnya. 

Meski menghormati Hasto, Habiburokhman mengaku bahwa dirinya sangat tidak menyukai gaya politik dari sekjen PDIP itu. 

"Karena terlepas konflik perseteruan politik di antara kami nih para pengurus partai, kayak saya misalnya Habiburokhman tidak suka dengan hasto benar saya akui, saya sangat tidak suka dengan Pak Hasto," jelasnya.