Hasto PDIP, Ngamuk Hantam Sana Sini karena Keinginannya Tak Terpenuhi?


Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menyoroti sikap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam beberapa waktu terakhir yang dinilai kekanak-kanakan.
Mulai dari soal Harun Masiku hingga bansos saat jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 lalu.
"Dalam beberapa minggu ini, Hasto mengamuk hantam sana sini dengan berbagai tuduhan yang kekanak-kanakan," ujar Teddy dalam keterangannya di aplikasi X @TeddGus dikutip pada Rabu (10/4/2024).
Menurut Teddy, sikap Hasto sebagai jenis tantrum, khususnya tantrum downstairs.
"Ini namanya Tantrum. Tipe Tantrum Hasto adalah Tantrum downstairs," katanya.
Ketika Hasto tidak mendapatkan keinginannya, lanjut Teddy, dia cenderung meluapkan kekesalannya dengan mengamuk dan menghantam segala arah.
"Ketika tidak mendapatkan keinginannya, maka dia mengamuk hantam sana sini, untuk meluapkan kekesalan," Teddy menuturkan.
Dalam menangani tantrum downstairs seperti ini, Teddy menyarankan untuk mendiamkannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Untuk menangani tantrum downstairs, adalah dengan mendiamkan seolah-olah tidak terjadi apa-apa," tukasnya.
Hal ini, tambah Teddy, bukan hanya sebagai reaksi terhadap sikap Hasto, tetapi juga sebagai informasi mengenai kesehatan yang perlu disampaikan kepada masyarakat. "Ini info kesehatan," tandasnya.
Sebelumnya, Hasto mengungkapkan rencana Presiden Jokowi dalam mempertahankan kekuatan politiknya.
Rencana itu, kata Hasto, dengan menguasai dua partai politik utama, yakni Golkar dan PDIP.
Operasi politik ini dilakukan beberapa bulan sebelum tahapan Pemilu 2024 dimulai.
Hal itu diungkapkan Hasto dalam acara Bedah Buku 'NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971' karya Ken Ward (1972) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa (2/4/2024).
Menurut Hasto, dalam kabinet Jokowi terdapat menteri penuh kuasa dan menteri sangat penuh kuasa.
Menteri yang diberi tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketua umum PDIP disebut sebagai menteri penuh kuasa alias "power full."
Hasto mengklaim bahwa Jokowi ingin menjadikan PDIP dan Golkar sebagai kendaraan politiknya ke depan.
Dia juga menyinggung bahwa upaya pengambilan kekuasaan di PDIP bukanlah hal baru.
Sebagai contoh, pada Era Orde Baru, juga ada upaya kudeta terhadap Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.
Namun, karena upaya Jokowi untuk merebut kekuasaan tertinggi di PDIP tidak berhasil, Hasto mengungkapkan bahwa kini ada upaya dari kubu Jokowi untuk membentuk koalisi partai politik yang besar sebagai kendaraan politiknya.
Topik:
hasto-pdip hasto pdipBerita Sebelumnya
PDIP Sebut Megawati dan Prabowo Miliki Ikatan Batin
Berita Selanjutnya
Tanggapan Airlangga Terkait Pertemuan Prabowo dan Megawati
Berita Terkait

Puan Maharani Menangis Usai Suaminya Ditangkap Kejagung Hoaks, Ini Kasus Korupsi Menyeret Nama Happy Hapsoro
29 September 2025 14:16 WIB

Viral Ucapan Mau Rampok Uang Negara, Harta Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Minus Rp2 Juta
20 September 2025 15:37 WIB

Mabuk Sambil Berkendara, Anggota DPRD Gorontalo Ngoceh Mau Rampok Uang Negara
20 September 2025 13:05 WIB