PDIP Bantah Ada Campur Tangan Jokowi dalam Pencalonan Pramono Anung di Pilkada Jakarta

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 29 Agustus 2024 19:06 WIB
Bendera PDIP (Foto: Dok MI)
Bendera PDIP (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, menepis adanya campur tangan antara partainya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pencalonan Pramono Anung sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

"Enggak ada, enggak ada kompromi, kami ini semua baik-baik saja, berusaha untuk bisa saling menjaga persatuan dan kesatuan," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). 

Puan pun menjawab diplomatis ketika ditanyakan apakah sebelum memutuskan maju pada Pilkada Jakarta 2024, Pramono berkomunikasi dengan Presiden Jokowi terlebih dahulu.

"Ya, pasti harus komunikasi orang Mas Pram masih sebagai Seskab (Sekretaris Kabinet), jadi harus komunikasi dan wajib berkomunikasi, itu fatsun bagaimana menjaga secara fungsional dan struktural," tuturnya.

Ia kembali menjawab dengan diplomatis ketika ditanyakan apakah majunya Pramono sebagai sinyal bahwa partai berlambang banteng dengan moncong putih itu akan "merapat" ke Istana.

"Pak Pram kan memang sekarang (kerja) di Istana," ujarnya membalikkan pertanyaan awak media.

Dia mengatakan keputusan partainya untuk mengusung Seskab itu merupakan hak politik yang dimiliki oleh seluruh partai politik di tanah air untuk dapat mengusung calonnya masing-masing.

"Hak politik dari partai politik mempunyai kesempatan untuk bisa mengusung di DKI, dan PDIP mempunyai komitmen untuk bisa bergotong-royong bersama warga atau rakyat yang ada di DKI untuk membangun Jakarta," ujarnya.

Sekalipun, kata Puan, keputusan PDIP tetap mengusung Pramono di tengah elektabilitasnya yang terbilang rendah pada bursa Pilkada Jakarta 2024.

"Jadi biarkan ini mengalir, biarkan warga DKI yang memilih nanti pada waktunya," kata dia.

Topik:

PDIP Pilkada Jakarta Jokowi Pramono Anung