Sukamta Kritik Pernyataan Menlu Jerman yang Menyebut Israel Dapat Membunuh Warga Sipil Gaza untuk Alasan Perlindungan Diri
Jakarta, MI - Dalam pidato di hadapan parlemen pada tanggal 10 Oktober 2024 lalu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyatakan membenarkan tindakan Israel dalam kerangka membela diri untuk menyerang situs sipil karena Hamas dianggap bersembunyi di kerumunan warga sipil juga di bangunan sekolah.
Menlu Jerman menyebut situs sipil dapat kehilangan status perlindungannya jika teroris menyalahgunakan status ini.
Sukamta mengkritik keras pernyataan Menlu Jerman tersebut dan menyebutnya sebagai kesesatan berpikir.
"Setidaknya ada dua kesesatan berpikir yang disampaikan Menlu Jerman, pertama hak Israel untuk membela diri. Ini jelas tidak bisa disematkan kepada Israel yang telah menjajah Palestina lebih dari 76 tahun," kata Anggota DPR RI Fraksi PKS, Sukamta, Rabu (16/10/2024).
Selama penjajahan itu, kata dia, Israel mengusir jutaan orang Palestina, membunuh anak-anak dan wanita, melakukan politik Apartheid. Maka hak membela diri tidak berlaku buat Israel, sebaliknya itu sepenuhnya hak bagi Bangsa Palestina.
"Yang kedua, dibenarkan menyerang situs sipil karena alasan Hamas bersembunyi di sana. Ini juga jelas melanggar hukum humaniter internasional. Apapun dugaan atas kondisi di lapangan, situs sipil tidak boleh menjadi sasaran serangan militer," lanjutnya.
"Apa yang dilakukan Israel di Gaza sangat gamblang melanggar hukum humaniter internasional, seluruh rumah sakit, masjid, sekolah di Gaza saat ini hancur," timpalnya.
Sukamta menyebut pernyataan Menlu Jerman sangat berbahaya karena dapat menyebabkan upaya penghentian Genosida di Gaza semakin sulit dilakukan.
"Pernyataan Menlu Jerman secara tidak langsung mendukung Genosida yang tengah berlangsung di Gaza saat ini. Ini jelas sangat berbahaya, karena akan membuat Israel merasa punya pembenaran atas kekejamannnya," bebernya.
Sukamta meminta Menlu Jerman mengingat luka sejarah kejahatan Nazi di masa lalu, supaya tragedi kemanunisaan serupa tidak terjadi di Palestina saat ini.
"Apa yang dilakukan Isarel saat ini oleh banyak pihak dianggap lebih kejam dari Nazi. Mestinya Jerman ikut mendorong untuk segera dihentikan Genosida. Menyetop bantuan militer kepada Israel dan mendorong sanksi atas kejahatan Israel," tutupnya.
Topik:
SukamtaBerita Selanjutnya
Mahfud Md Bakal Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Berita Terkait
Perdamaian Palestina-Israel Disepakati, DPR RI: Bersyukur tapi Waspada Perdamaian Semu
9 Oktober 2025 10:55 WIB
DPR Desak Pemerintah Tolak Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025 Jakarta
8 Oktober 2025 09:44 WIB
Sukamta Desak Pemerintah Tegas, Tolak Konten LGBT di Animasi Anak Netflix
6 Oktober 2025 20:52 WIB
Waka Komisi I DPR Kecam Keras Israel Cegat dan Tangkap Aktivis Internasional Global Sumud Flotilla
2 Oktober 2025 20:45 WIB