Prabowo Harus Jadikan Persoalan Toleransi Beragama Masalah Serius dan Harus segera Diselesaikan

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 30 Juni 2025 14:01 WIB
Fernando Emas (Foto: Dok MI/Aswan)
Fernando Emas (Foto: Dok MI/Aswan)

Jakarta, MI - Perusakan dan penutupan paksa terhadap rumah ibadah atau tempat yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan ibadah masih saja terus berlanjut.

Terakhir merupakan rumah singgah yang terletak di Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat terjadi pengrusakan terhadap rumah singgah yang dipergunakan untuk kegiatan retreat oleh sekelompok siswa beragama Kristen.

"Dalam setiap pemerintahan pasaca reformasi semakin sering kita mendengar terkait dengan kegiatan anarkis terkait dengan penutupan rumah ibadah atau tempat kegiatan ibadah," kata Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas kepada Mpnitorindonesia.com, Senin (30/6/2025).

Apakah Presiden Republik Indonesia atau para pembantunya tidak memiliki mata dan telinga terkait dengan persoalan tersebut? Sehingg terus saja masih terjadi dan tidak ada efek jera yang dibuat oleh pemerintah bagi para pelaku perusakan dan penutupan rumah ibadah atau kelompok yang menganggu kegiatan ibadah.

"Apakah Prabowo Subianto akan sama saja dengan presiden sebelumnya yang juga tidak berdaya dalam menghadapi persoalan keagamaan terutama penutupan terhadap tempat-tempat ibadah kelompok minoritas," lanjutnya.

Mana realisasi yang pernah dijanjikan oleh Presiden Prabowo untuk persoalan keagamaan dan pluralisme? Sepertinya Prabowo Subianto tidak memiliki untuk segera merealisasikan janjinya tersebut karen masih sibuk membagi-bagi jabatan kepada para pendukungnya terutama yang sudah jadi wakil menteri menjadi komisaris Perusahaan BUMN.

"Kalau Prabowo tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut dalam masa jabatannya, maka sejarah akan mencatat, bahwa ia menjadi salah satu Presiden yang gagak untuk tetap menjaga toleransi dan pluralisme serta ingkar terhadap janjinya," ucapnya.

Prabowo akan dianggap hanya ingin menduduki kekuasaan namun tidak memiliki kemampuan untuk memajukan terkait dengan pluralisme dan toleransi beragama.

"Sangat mungkin masyarakat kita akan semakin mundur dalam menjalankan toleransi dan pluralisme kalau Presiden Prabowo tidak segera mengatasinya secara tuntas," ungkapnya.

Maka akan sangat mungkin terjadi perpecahan di negara kita dengan latar belakang dan motif Agama. "Sehingga saya sangat berharap sekali Presiden Prabowo mau dan mampu menyelesaikan persoalan pluralisme dan toleransi beragama di Indonesia."

"Presiden Prabowo Subianto harus menjadikan persoalan pluralisme dan toleransi beragama masalah yang serius sehingga harus segera diselesaikan," imbuhnya.

Topik:

Prabowo Tolerasansi Fernando Emas