Euforia Euro Ancam Gelombang Ketiga Covid-19 di Eropa

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 1 Juli 2021 23:37 WIB
Kopenhagen, Monitorindonesia.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, penurunan kasus virus corona selama 10 minggu di kawasan Eropa telah berakhir dan gelombang infeksi baru tidak dapat dihindari jika penggemar sepak bola dan pengunjung bar terus berkerumun. Menurut WHO, kerumunan orang di stadion-stadion sepak bola selama pertandingan Euro 2020 serta di pub dan bar telah memicu peningkatan infeksi COVID-19 di Eropa. "Kita perlu melihat lebih dari sekadar stadion itu sendiri," kata petugas darurat senior WHO Catherine Smallwood kepada wartawan, Kamis (1/7/2021). Pekan lalu, jumlah kasus baru naik 10 persen, dipicu oleh pencampuran kerumunan di kota-kota tuan rumah Euro 2020, perjalanan dan pelonggaran pembatasan sosial. “Kita perlu melihat bagaimana orang-orang sampai di sana, apakah mereka bepergian dengan konvoi bus besar yang penuh sesak? Dan ketika mereka meninggalkan stadion, apakah mereka pergi ke bar dan pub yang ramai untuk menonton pertandingan? Peristiwa kecil terus-menerus inilah yang mendorong penyebaran virus," ujar Smallwood. Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer menegaskan, keputusan badan sepak bola Eropa UEFA untuk mengizinkan kerumunan besar di Euro 2020 sama sekali tidak bertanggung jawab. UEFA mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa langkah-langkah mitigasi di kota-kota tuan rumah sepenuhnya selaras dengan peraturan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan masyarakat setempat yang kompeten. Peningkatan kasus Covid-19 baru terjadi karena varian virus Delta yang lebih menular menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa. Hampir 2.000 orang yang tinggal di Skotlandia telah menghadiri acara Euro 2020 saat terinfeksi Covid-19, dengan banyak yang menghadiri pertandingan penyisihan grup melawan Inggris di London pada 18 Juni, kata pihak berwenang Skotlandia, Rabu (30/6). Peningkatan infeksi telah menimbulkan kekhawatiran bahwa gelombang ketiga dapat menyebar ke seluruh Eropa pada musim gugur jika orang tidak divaksin. "Kekhawatiran akan lonjakan musim gugur masih ada, tetapi apa yang kita lihat sekarang adalah bahwa itu mungkin datang lebih awal," kata Smallwood. Sumber: Reuters

Topik:

Khawatir Gelombang Ketiga Covid-19 WHO Euro 2020