Mahasiswa UIN Prof Syaifuddin Zuhri Perkenalkan Aplikasi Game Toleransi

Adelio Pratama

Diperbarui 28 November 2021 08:38 WIB

Mahasiswa UIN Prof Syaifuddin Zuhri Perkenalkan Aplikasi Game Toleransi

Aceh, Monitorindonesia.com - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Prof Syaifuddin Zuhri Purwokerto, Jawa Tengah, memperkenalkan aplikasi game "Our Moderate Game (OMG)", permainan digital untuk mengedukasi kalangan remaja tentang toleransi umat beragama. "Game ini memberikan edukasi toleransi beragama pada usia remaja, yakni dimulai untuk usia rata-rata anak SMP sekitar 12 tahun," ujar mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto Diah Ayu Harumbina di stan Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) 2021 yang digelar di UIN Ar Raniry, Banda Aceh, Sabtu. Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam mengemukakan, latar belakang dari pembuatan game itu berawal dari kekhawatiran potensi intoleransi di kalangan remaja, terutama di daerah asalnya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Melalui aplikasi game itu, ia bersama dua temannya berupaya untuk menumbuhkan sikap toleransi. "Jadi, kami akhirnya membuat game OMG ini supaya bisa memberikan edukasi mengenai toleransi beragama, terutama kepada remaja," tuturnya. Sementara itu, mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Prof Syaifuddin Zuhri, Zahrotun Nurur Ramadani, menjelaskan pemain yang mengoperasikan game OMG akan diajak untuk berkeliling ke 34 provinsi di Indonesia. Game itu hampir mirip seperti konsep game "Mario Bros". Cara bermainnya, pemain ditantang untuk menyelesaikan misi petualangan mencari 34 harta karun di masing-masing provinsi. "Game ini adalah game petualangan ke 34 provinsi di Indonesia. Jadi, game ini basic-nya virtual journey dua dimensi," ujar mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Tantangan di dalam game ini hadir saat pemain bertemu dengan tokoh beda agama, di mana pemain akan dihadapkan dengan pertanyaan dengan tokoh itu. Pemain diminta menjawab beberapa pertanyaan, salah satunya soal sikap terhadap orang yang berbeda agama. Misalnya, ketika pemain bertemu dengan seorang yang berbeda keyakinan di dalam game itu, lalu orang itu menanyakan alamat saudaranya. Pemain kemudian akan diberikan tiga opsi jawaban. Pertama, mengalihkan pandangan dan tidak berbicara. Kedua, menjawab, namun dengan intonasi marah. Ketiga, menjawab dengan sopan, jujur dan sepenuh hati. "Pemain mendapatkan tiga kesempatan menjawab. Jika jawaban benar, maka pemain dapat melanjutkan permainan. Namun jika salah menjawab, maka kesempatan pemain menjadi berkurang. Jika salah tiga kali, maka pemain akan kembali ke titik awal permainan," ujarnya. Sumber: Antara

Topik:

tangkal intoleransi Mahasiswa Toleransi game toleransi

Mahasiswa UIN Prof Syaifuddin Zuhri Perkenalkan Aplikasi Game Toleransi

Berita Sebelumnya

Festival Jember Kota Cerutu Dongkrak UMKM Tembus Pasar Global

Berita Selanjutnya

Ribuan Santri di Kabupaten Kukar Kekurangan 67.094 kg Beras

Berita Terkait

Pendaftaran BTN Housingpreneur 2025 Sudah Dibuka, Pengusaha dan Mahasiswa Merapat!

Eks Menag Lukman Hakim Minta Polisi Bebaskan Mahasiswa-Aktivis yang Ditahan Pasca Demo Agustus

Kapolda Jabar Bebaskan Mahasiswa yang Sempat Diamankan dalam Aksi Unras Anarkis

Pramono Pastikan Tak Ada Pencabutan KJP/KJMU Milik Pelajar dan Mahasiswa yang Ikut Aksi Unjuk Rasa

Aksi Unras di Bandung, Ini Tuntutannya

Wamen Diktisaintek: Magang Berdampak Dongkrak Gaji Lulusan dan Buka Akses Kerja

ekonomi

politik

hukum

pendidikan

olahraga

nasional

global

hiburan

tech

kesehatan

cuaca

opini

lifestyle

investigasi

metropolitan

ragam

anti-hoaks

Redaksi

Tentang Kami

Kode Etik

SOP

Penafian

Dewan Pers

Pedoman

Kontak Kami

Pertanyaan

Kebijakan

S&K