Keberhasilan Utusan Khusus Presiden RI Gaet Dana 1,2 Miliar Euro lagi-lagi Dapat Pujian dari Ketum Raja Pra8u Raka


Jakarta, MI - Keberhasilan Pemerintah Indonesia, melalui upaya yang dilakukan Utusan Khusus Presiden RI, Hashim Djojohadikusumo memikat pendanaan hijau sebesar 1,2 miliar Euro untuk sektor kelistrikan dari Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) pada ajang Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan mendapat acungan jempol dari Ketua Umum Raja Pra8u Raka, Alex Alopsen.
Menurut Alex Alopsen, Program Kerja Jangka Pendek 100 Hari, yang menjadi Landasan untuk Program Jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045, yang merupakan keberhasilan Utusan Khusus Presiden RI Hashim Djojohadikusumo pantas diapresiasi.
Pendanaan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan tersebut kata Alex benar-benar hasil gemilang dalam waktu yang relatif singkat dapat memikat pendana.
Dikutip dari keterangan tertulis Hasim kata Alex, kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT PLN (Persero) dengan KfW untuk pengembangan proyek energi bersih yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage dan transmisi yang menghubungkan ke pembangkit hijau.
Menurut Hashim lanjut Alex, pemerintah berkomitmen untuk mengakselerasi transisi energi. Dengan menggalang kolaborasi hingga tingkat global, peralihan ke energi terbarukan diharapkan mampu menopang swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Alex, langkah ini merupakan terobosan yang sangat tepat dan tidak diragukan lagi.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Hasim kata Alex, pemerintah telah memiliki strategi baru selama lima tahun ke depan dengan mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 8% secara berkelanjutan.
Hashim mengatakan pengembangan sumber energi bersih berperan krusial untuk meningkatkan daya saing industri. Dalam 15 tahun ke depan, kapasitas pembangkit energi terbarukan Indonesia ditargetkan bertambah 75% dari total penambahan kapasitas listrik sebesar 100 gigawatt (GW).
Menurut Hasim, sebagai negara besar, Indonesia bertanggung jawab dalam menjaga masa depan lingkungan. Sehingga sudah sepatutnya mengapresiasi kerja sama internasional yang telah terjalin sebagai bentuk upaya bersama mencapai target Net Zero Emissions (NZE).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo kata Alex Alopsen juga memuji gerak cepat Utusan Khusus Presiden RI, Hashim Djojohadikusumo Untuk menjalankan transisi energi. Berbagai kolaborasi dan inisiatif telah dijalankan PLN guna mensukseskan proyek-proyek kelistrikan yang berkelanjutan.
Menurut Ketum Raja Pra8u Raka, Alex Alopsen, keberhasilan utusan khusus presiden memikat KfW dalam proyek-proyek hijau PLN diharapkan mampu menarik lebih banyak mitra internasional untuk turut berkolaborasi. Sehingga, akan tercipta suatu kolaborasi strategi, teknis dan investasi yang berkelanjutan dalam aksi iklim global.
Dalam keterangan tertulis HasimDjojohadikusumo kata Alex, Sustainability Officer KfW Group, Jürgen Kern menjelaskan dukungan KfW kepada Indonesia merupakan wujud komitmen negara Jerman dalam mendukung kerja sama internasional untuk mencapai transformasi hijau.
Apalagi, menurut Jürgen, PLN merupakan pusat transisi energi di Indonesia. PLN memiliki komitmen yang kuat untuk menghijaukan sektor energi sekaligus memastikan akses energi yang andal.
“Oleh karena itu, pemerintah percaya bahwa Indonesia-Jerman bisa memperkuat kemitraan di sektor energi. Terutama dalam proyek energi bersih seperti panas bumi, air dan juga transmisi. Untuk mencapai target NZE, diperlukan kolaborasi dan kemitraan yang baik,” pungkasnya.
Mengakhiri pandangannya, Ketum Relawan Penjaga Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka (Raja Pra8u Raka), Alex Alopsen mengapresiasi gerakan cepat (blitzkierge) Utusan Khusus Presiden RI, Hashim Djojohadikusumo dalam berbagai sektor, sebagai wujud Program Kerja Jangka Pendek 100 Hari, dan menjadi Landasan untuk Program Jangka panjang yaitu Indonesia Emas 2045. (MA)
Topik:
Ketum Raja Pra8u Raka Alex Alopsen Utusan Khusus Presiden RI