Jumat Siang hingga Sore, BMKG Catat 41 Gempa Bumi di Timur Laut Tuban

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 Maret 2024 23:21 WIB
BMKG Catat 41 Gempa Bumi Mulai Jumat Siang hingga Sore (22/3/2024).
BMKG Catat 41 Gempa Bumi Mulai Jumat Siang hingga Sore (22/3/2024).

Pasuruan, MI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Pasuruan mencatat 41 gempa terjadi di Timur Laut Tuban, Jumat (22/3/2024).

Gempa pertama terjadi pukul 11.45 WIB dengan magnitudo 6,0 yang dirasakan hampir di sebagian wilayah Jawa Timur, seperti Tuban, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, sebagian besar wilayah Pulau Madura dan beberapa daerah lainnya.

Kemudian, terjadi gempa susulan sebanyak tiga kali mulai pukul 11.56 WIB, 12.11 WIB, dan 12.31 WIB dengan magnitudo 5,3 yang dilaporkan juga terasa di beberapa daerah dekat Tuban.

Selanjutnya, mulai pukul 12.37 WIB hingga 15.52 WIB terjadi sebanyak 17 gempa susulan, dengan yang terakhir berkekuatan magnitudo 6,5.

Adapun gempa magnitudo 6,5 pada pukul 15.52 WIB tersebut dilaporkan sampai merusak beberapa bagian bangunan di Kota Surabaya seperti rumah sakit, mall hingga pertokohan. Bahkan ada satu korban luka di Kawasan Ngaglik Surabaya, karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Selanjutnya pada pukul 16.03 WIB hingga pukul 16.55 WIB, BMKG melaporkan terjadi sebanyak 17 gempa susulan kembali, namun tidak dirasakan seperti tiga gempa lainnya.

Di sisi lain, Daryono Kepala BMKG Stage of Pasuruan dalam keterangannya menyatakan gempa yang dirasakan di hampir seluruh wilayah Jawa Timur ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tulis Dayono.

Meski demikian, berdasarkan laporan masyarakat gempa ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean, yang dekat dengan titik sumber gempa. Daryono mengimbau masyarakat supaya tetap tenang dan tidak tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tandasnya.