Sekaligus Disuntik Dua Dosis Vaksin Covid-19, Hari Keenam Harjito Meninggal

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Juli 2021 23:49 WIB
Pada 15 Juli 2021, kondisi Harjito semakin parah. Ia batuk, muntah, pusing dan asam lambung naik. Harjito pun menghubungi nomor telepon dokter, namun tidak ditanggapi. Batam, Monitorindonesia.com - Seorang warga Kota Batam Kepulauan Riau yang diduga menerima dua dosis vaksin Covid-19 pada hari yang sama sekaligus, Harjito (49) meninggal setelah dirawat selama enam hari. Ketua RT 01/04 Perumahan Bepede Ery Syahrial, menyatakan Harjito menerima vaksin covid pada 11 Juli 2021 dalam program vaksinasi yang digelar Apindo. "Malamnya, ia memberitahu warga. Kondisi badannya sudah tidak enak," kata Ery mewakili keluarga di Batam, Kamis (29/7/2021). Dalam ceritanya dengan warga, Harjito mengaku tidak menyadari saat menerima vaksin pertama kali. Ia hanya merasa diusap, dan kemudian menerima suntikan kedua. "Ia sadar mendapat dua dosis vaksin setelah ada surat dari dokter," kata Erry. Dalam surat tulisan tangan yang diteken dokter, disebutkan bahwa Harjito telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 oleh vaksinator berbeda. Surat itu memberikan saran, apabila ada keluhan, diharap memberitahu ke dokter. Dalam surat itu juga dituliskan nomor telepon dokter. Pada 15 Juli 2021, menurut Erry, kondisi Harjito semakin parah karena mengalami batuk, muntah, pusing dan asam lambung naik. Harjito pun menghubungi nomor telepon dokter, namun tidak ditanggapi. Keluarga pun membawanya ke rumah sakit pada 22 Juli 2021, namun kondisinya makin parah dan meninggal 28 Juli 2021. Ery mengatakan, saat meninggal, Harjito dinyatakan positif Covid-19. Padahal, sebelum vaksin, kondisi kesehatannya baik, bahkan lolos dalam pemeriksaan awal jelang penyuntikan. "Sampai saat ini, Dinas Kesehatan dan Satuan Tugas belum ada yang datang. Kami keluarga sangat membutuhkan ahli untuk menjelaskan," kata dia. Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi, dokter Ca yang nama dan nomor teleponnya tercantum dalam surat keterangan tidak menjawab telepon. Dokter juga tidak menjawab pesan aplikasi yang dikirim Antara. Ketua IDI Kepri Rusdani yang dihubungi terpisah meminta untuk mengkonfirmasi kejadian itu kepada dokter spesialis paru, Sianturi. Saat hendak dikonfirmasi, Dokter Sianturi menyatakan masih menunggu penjelasan dari dokter Ca.   ANTARA #Disuntik dua dosis vaksin Covid-19 sekaligus Lihat Juga https://monitorindonesia.com/monindo2022/headline/thailand-campur-sinovac-astrazeneca/ #Disuntik dua dosis vaksin Covid-19 sekaligus

Topik:

Divaksin Covid-19 Aturan Vaksinasi Batam Apindo

Berita Sebelumnya

Togu Cs Takkan Pulang Sebelum Bertemu Presiden Jokowi, Beberkan Pelanggaran Berat TPL

Berita Selanjutnya

Sukamta: Pemerintah Jangan Ulur Waktu Pembahasan RUU PDP

Berita Terkait

Ekonomi
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani (Foto: Ist)

Trump Minta RI Investasi di AS agar Bebas Tarif Impor, Apindo: Itu Lebih Sulit

8 Juli 2025 16:00 WIB

Ekonomi
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (Foto: Ist)

Rosan Pastikan Apple Investasi Rp16 T, Pabrik AirTag Siap Dibangun di Batam

24 Juni 2025 20:14 WIB

Ekonomi
Apindo membeberkan penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional di awal tahun ini (Foto: Ist)

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Apindo Ungkap Biang Keroknya

10 Juni 2025 17:24 WIB

Ekonomi
Ketua Umum Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI), Mira Sonia (Tengah) dalam acara Media Briefing Apindo di Jakarta (Foto: Repro)

Pengusaha: Hapus Outsourcing Bukan Solusi

14 Mei 2025 17:16 WIB

Hukum
Ilustrasi - Penusukan (Foto: Istimewa)

Kronologi Penusukan Hakim Pengadilan Agama Batam

6 Maret 2025 13:04 WIB

Ekonomi
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi (Foto: Repro)

Batam Raih Rp6,9 Triliun Investasi di Triwulan III/2024

2 Januari 2025 15:59 WIB